"Kegiatan ini disaksikan Professor James Mc Elnay selaku Pro-Vice Chancellor dari Queens University Belfast, dan dihadiri sekitar 200 undangan," kata Sekretaris II KBRI London, Yudho P Asruchin kepada Antara London, Minggu.
Dubes RI di London, Rizal Sukma mengatakan Indonesia memiliki tingkat keragaman budaya yang sangat tinggi, contohnya adalah jumlah bahasa lokalnya yang mencapai 600, dan keragaman inilah yang secara umum ditampilkan pelajar dan komunitas Indonesia pada Mosaik Indonesia.
"Terima kasih kepada Queens University Belfast yang telah mendukung acara ini sekaligus menjadi tuan rumah, dan semoga kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang," ujar Rizal Sukma.
Mosaik Indonesia merupakan festival budaya nusantara yang pertama kali diselenggarakan di Irlandia Utara oleh mahasiswa asal Indonesia, yang saat ini berjumlah 25 orang. Sebagian besar dari mereka terdaftar sebagai mahasiswa Queens University Belfast, yang merupakan universitas ke-9 tertua di Inggris Raya.
Pada acara yang berlangsung akhir pekan itu, pengunjung The Great Hall Queens University Belfast, disuguhi atmosfer dan cita rasa khas Indonesia berupa pameran kerajinan tangan, musik, video, serta tarian tradisional dari Provinsi Aceh hingga Papua. Sebagian besar dari mereka merupakan pelajar asal Irlandia Utara dan wilayah Inggris lainnya, Eropa, Amerika Serikat dan Malaysia.
Dengan keberhasilan penyelenggaraan Mosaik Indonesia, masyarakat Indonesia yang menetap di Irlandia Utara mengharapkan wakil KBRI London dapat lebih sering berkunjung ke Belfast untuk memberikan dukungan moral terkait upaya promosi Indonesia di wilayah tersebut.
Pewarta: Zeynita G
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016