Jakarta (ANTARA News) - Dinas Tata Air DKI Jakarta mengatakan pembuatan sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) dapat berfungsi untuk membebaskan dua wilayah dari bencana banjir, yaitu Kampung Pulo dan Bukit Duri.Kalau sodetan itu sudah jadi, nanti di daerah Kampung Pulo dan juga Bukit Duri akan terbebas dari banjir."
"Kalau sodetan itu sudah jadi, nanti di daerah Kampung Pulo dan juga Bukit Duri akan terbebas dari banjir," kata Kepala Dinas Tata Air DKI Teguh Hendarwan di Jakarta, Kamis.
Saat ini, menurut dia, pihaknya pun tengah melaksanakan proses normalisasi di wilayah Kampung Pulo dan Bukit Duri untuk menunjang jalannya proses pembuatan sodetan tersebut.
"Proses normalisasi sedang berlangsung di kedua wilayah itu. Di Kampung Pulo tengah dilakukan pemasangan sheet pile. Sedangkan di Bukit Duri masih menunggu relokasi warga ke rumah susun (rusun)," ujar Teguh.
Apabila pembuatan sodetan tersebut tidak segera diselesaikan, dia menuturkan, maka kedua wilayah tersebut akan tetap tergenang banjir. Akan tetapi, debitnya akan berkurang karena sudah dipasang sheet pile atau dinding turap.
"Sekarang ini, banjir di daerah Kampung Pulo sudah mulai berkurang karena sudah dipasangi sheet pile. Kalau pun ada banjir juga tidak lama, hanya sekitar sembilan jam. Kalau dulu kan banjirnya bisa sampai berhari-hari," tutur Teguh.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan sodetan Ciliwung mampu mengalirkan air dari Kali Ciliwung sebanyak 60 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur. Dengan kapasitas tersebut, beban aliran air di Kali Ciliwung dapat berkurang 10 persen. Sodetan itu menyambungkan aliran Sungai Ciliwung ke KBT sepanjang 1,27 kilometer.
Sementara itu, sambung dia, saat ini terdapat dua hektar lahan yang masih harus dibebaskan untuk mendukung pembuatan sodetan tersebut, yakni di kawasan Bidara Cina dan Jalan Otista di Jakarta Timur. Pembebasan itu dilakukan agar air sungai dapat mengalir dengan lancar.
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016