"Alhamdulillah antusias anak-anak untuk mengikuti pawai dan khataman Al-Quran secara massal ini sangat tinggi sehingga pesertanya cukup membludak," kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan, awalnya ada sekitar seribuan anak yang mendaftar untuk mengikuti khatamal Al-Quran secara massal ini, tetapi begitu pelaksanaannya, pesertanya membludak hingga seribuan lebih dari enam kecamatan yang ada di Pontianak.
Ribuan peserta pawai dan khataman Al-Quran secara massal tersebut memakai pakaian adat Melayu, yakni Telok Belanga dan pakaian Muslim dalam memeriahkan khataman Al-Quran tersebut.
Dalam kesempatan itu, Sutarmidji menyatakan, khataman Al-Quran yang digelar secara massal dan melibatkan ribuan peserta ini merupakan pertama kalinya digelar di Kota Pontianak.
"Dengan khataman Al-Quran itu diharapkan masyarakat membudayakan membaca Al-Quran di rumah-rumah dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Mempertahankan tradisi khataman Al-Quran bertujuan agar tidak hilang dan terus dilestarikan. Selain itu, juga bisa menjadi penangkal bagi oknum yang berupaya menggerus nilai dari keagungan Al Quran, kata Sutarmidji.
"Khataman Al Quran mesti terus dilestarikan, agar bisa sebagai penangkal bagi segelintir orang yang berusaha menggerus nilai A -Quran," kata Sutarmidji.
Pewarta: Andilala
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016