Secara fisik kapal ini mengadaptasi salah satu kapal tradisional Indonesia yakni Jukung. Berbalut warna putih, Jagur mengusung konsep Trimara, yaki menggunakan tiga cadik atau "hull samping" serta menggunakan sumber energi ramah lingkungan, yakni tenaga matahari sebagai penggerak kapal.
"Untuk ide model, kami mengambil konsep kapal tradisional Indonesia, Jukung, dari dari daerah Indonesia bagian timur, yang mengusung konsep kapal trimara, yakni kapal yang lambungnya tiga," ujar salah satu tim SBT, Sigit Yoga kepada ANTARA News di Kampus UI, Depok, Senin sore.
Memiliki panjang 6 meter dan lebar 2,2 meter, secara keseluruhan Jagur terbuat dari material serat fiber dan serat karbon. Lalu, sebagai pembentuk rangka tulang kapal dan penguat konstruksi kapal , tim SBT menggunakan PVC form.
Kemudian, untuk mesin, tim SBT memesan khusus dari Austria, karena masalah keterbatasan waktu pengerjaan. Yoga mengatakan, nantinya, UI akan menggunakan mesin ini untuk mengembangkan mesin serupa demi tercapainya kemandirian teknologi.
"Nantinya, mesin itu bisa kami pergunakan untuk mengembangkan mesin untuk proporsi yang sama, agar terjadi kemandirian teknologi, khususnya engine," kata mahasiswa Teknik Perkapalan 2013 itu.
Secara real time, Jagur mampu bertahan selama tiga jam dalam kondisi matahari terik maksimum. Berbekal "throttle gas" dan mesin yang diyakini mumpuni, Jagur mampu melaju dengan kecepatan maksium 22 km/jam.
Salah satu anggota SBT lainnya, Pradhana Sadhu I. mengatakan, Jagur merupakan kapal yang ringan, bermanuver baik dan rendah resistensinya.
”Kapal dengan panjang 6 meter serta berat 25 kilogram ini menggunakan solar panel 260 WP sehingga mampu mencapai efisiensi solar panel sebanyak 20 persen," kata dia.
Yoga dan tim optimistis Jagur kompetitif berlaga di kompetisi internasional. Selain karena memiliki mesin yang cukup baik, tim telah mempersiapkan strategi untuk memaksimalkan performa kapal.
"Yakni kapan melakukan full speed, memaksimalkan sailing, namun tidak memacu kapal semaksimum "throttle gas". Jadi melihat kondisi cuaca, mesin dan baterai kami. Itu menjadi concerned kami dalam lomba," kata Yoga.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016