"Sepeda bertenaga listrik itu tidak perlu dikayuh dan sistem mesinnya dikendalikan dengan hand phone android. Sepeda listrik berbasis android itu memiliki dua tipe yakni sepeda perempuan dan sepeda pria," kata Dangin Dauh di Yogyakarta, Senin.
Ia mengatakan sepeda listrik Astrobike memiliki beberapa keunggulan di antaranya desain yang menarik, "double system charging", "lock system", "system monitoring base on android", dan "astrobike apllication".
"Sepeda Astrobike berawal dari kebutuhan saya seorang mahasiswa yang tidak memiliki sepeda motor, maka saya otak-atik sendiri sepeda yang saya punya agar memiliki kemampuan yang sama dengan motor," katanya.
Menurut dia, sepeda Astrobike itu telah menarik perhatian Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab dan meminta sepeda tersebut dibuat banyak agar dapat dijadikan sepeda kampus.
Permintaan Rektor UNY Rochmat Wahab tersebut, kata dia, memberi lecutan semangat kepada dirinya sebagai bentuk dukungan terhadap "technopreneur" muda yang sedang mengawali karirnya.
"Sepeda listrik Astrobike itu dibuat belum ada enam bulan sehingga kami benar-benar masih di awal karir dan membutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak untuk pembuatan dan pengembangan lebih lanjut," kata Dangin.
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016