Jakarta (ANTARA News) - Country Manager & Chief Executive HSBC Indonesia, Sumit Dutta menyatakan Indonesia merupakan kekuatan dominan yang mampu memberikan kontribusi 35 persen dari total PDB ASEAN.Dengan pembentukan MEA, Indonesia akan senantiasa memainkan peran penting dalam arus barang, jasa, modal, dan ujung-ujungnya adalah munculnya tenaga kerja terampil di kawasan ASEAN dalam upaya meningkatkan daya saing,"
"Dengan pembentukan MEA, Indonesia akan senantiasa memainkan peran penting dalam arus barang, jasa, modal, dan ujung-ujungnya adalah munculnya tenaga kerja terampil di kawasan ASEAN dalam upaya meningkatkan daya saing," kata Sumit di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut, ia sampaikan dalam acara "HSBC Economic Outlook 2016" berjudul "ASEAN Economic Community: Indonesia to Punch Above Its Weight".
Menurut dia, MEA menawarkan kesempatan untuk menciptakan pasar regional serta basis produksi yang tidak terkungkung oleh batas wilayah di Asia Tenggara.
"Namun, banyak pekerjaan rumah yang masih harus dilakukan agar terjadi integrasi seperti tercantum dalam misi ASEAN 2020," ujarnya.
Ia menjelaskan anggota MEA perlu mengambil langkah-langkah konkret guna mewujudkan pasar ekonomi tunggal dengan menyelaraskan inistiatif regional dengan agenda nasional.
"Kemudian menghindari duplikasi, mengurangi kesenjangan antar wilayah untuk bergerak menuju sebuah komunitas yang terintegrasi dalam ekonomi global," ucap Sumit.
Sementara itu, ekonom HSBC untuk ASEAN, Su Sian Lim sebagai anggota MEA, reformasi menjadi sangat penting bagi Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara tetangga lainnya dalam hal menarik para penanam modal.
"Investasi memberikan stimulus untuk pembangunan ekonomi dan tingkat investasi, di mana mencerminkan kebutuhan modal yang diperlukan untuk mendukung proses pembangunan. Banyak langkah dan peraturan konkret yang dibutuhkan untuk memastikan birokrasi dan regulasi yang ada tidak menghambat bisnis," tuturnya.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016