Anggota DPRD Kabupaten Sigi Torki Ibrahim Tura, Rabu mengatakan, korban yang tewas akibat banjir bandang di Desa Sintuwu, Kecamatan Palolo itu bernama Dimas (11).
Jasad korban diketemukan petugas dan masyarakat setempat pada Selasa pukul 20.00WITA.
Korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dikebumikan. "Saya belum tahu kapan korban dimakamkan," katanya.
DPRD dan Pemkab Sigi berharap keluarga tetap kuat dan tabah menghadapi musibah tersebut.
Torki mengatakan sejumlah anggota DPRD Sigi, termasuk dirinya bersama Bupati Sigi, Irwan Lapata beberapa jam setelah terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor langsung meninjau ke lokasi bencana.
"Kami beberapa anggota dan Pak Bupati hari itu juga ke lokasi bencana alam, namun tidak bisa sampai ke Desa Sintuwu karena akses jalan menuju desa itu tertimbun longsor dan pepohonan tumbang," katanya.
Namun, Pemkab Sigi telah mengambil langkah dengan mengirimkan alat berat ke lokasi untuk melakukan pembersihan badan jalan sehingga akses ke Desa Sintuwu bisa kembali normal seperti biasanya.
Akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda desa di Kecamatan Palolo (lumbung beras) Kabupaten Sigi itu, sejumlah rumah penduduk mengalami kerusakan. Empat rumah di antaranya rusak parah, dan satu hancur rata tanah.
Hingga kini belum diketahui nilai kerugian akibat banjir bandang dan tanah longsor di Desa Sintuwu.
BPBD Provinsi Sulteng, kata Torki juga telah bergerak langsung dengan memberikan berbagai bantuan logistik yang dibutuhkan di lokasi bencana. Begitu juga bantuan bahan makanan untuk para korban dan pengungsi sudah mengalir ke lokasi bencana alam di desa itu.
Menurut dia prioritas utama yang harus dilakukan segera adalah membuka akses jalan yang terisolir karena bencana banjir dan tanah longsor tersebut.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016