Dua nahkoda dan tiga terduga penyelundup imigran ditahan pada Jumat pekan lalu setelah kepolisian menemukan para imigran di kapal mereka di Brittany, pesisir barat laut Prancis.
“Jaringan imigran ini menggunakan metode yang relatif langka dan mahal karena biaya pelayaran mencapai sekitar 6.000 euro (setara Rp90 juta) hingga 7.000 euro (setara Rp105 juta),” ujar Julien Gentile, kepala badan antipenyelundupan Prancis, seperti dilaporkan AFP.
Kepolisian mengatakan para penyelundup menyewa sedikitnya 20 kapal dari berbagai pelabuhan di pesisi Prancis dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Penyelidikan awal dimulai pada pertengahan 2014 setelah otoritas bea cukai Inggris menemukan enam imigran Ukraina yang berusaha memasuki negara itu menggunakan kapal pesiar di lepas pantai timur Inggris.
Sebelumnya pada tahun ini, sebuah kapal pesiar yang diduga milik jaringan penyelundup imigran dimonitor saat mengarungi perairan Italia, Spanyol dan Inggris sebelum bersandar di pelabuhan Saint-Quay-Portrieux di Brittany dan ditangkap oleh aparat pada Jumat.
Para imigran Ukraina dibebaskan dari tahanan namun diharuskan angkat kaki dari Prancis. Mereka melakukan perjalanan menggunakan visa wisata.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016