Menurut keterangan Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, Presiden menyampaikan hal tersebut dalam Sesi Pleno ASEAN-Russia Commemorative Summit di Radisson Blu Resort & Congress Centre, Sochi Rusia, pada Jumat.
Kemitraan ASEAN-Rusia telah memasuki usia 20 tahun.
Mengenai perdamaian dunia, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa banyak sekali konflik yang terjadi di dunia dan telah menyebabkan krisis kemanusiaan.
"Sudah waktunya semua negara di dunia mencegah dan menyelesaikan konflik," ucap Presiden.
Dalam kaitan ini, Presiden menyatakan bahwa Indonesia menilai pentingnya bangunan arsitektur kawasan yang dapat menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
Inisiatif tersebut, lanjut Presiden, telah disampaikan Indonesia pada East Asian Summit.
Presiden mengatakan Indonesia juga memahami bahwa Rusia memiliki pemikiran yang sama.
Oleh karena itu, kata Presiden, Indonesia dan ASEAN berharap dapat melakukan kolaborasi untuk mewujudkan bangunan arsitektur kawasan, sentralitas, dan kepemimpinan ASEAN.
"Sebuah arsitektur yang menonjolkan prinsip-prinsip terbuka, transparan, dan inklusif; menghormati kedaulatan dan integritas negara lain; mengutamakan dialog dalam penyelesaian masalah; serta menghormati hukum internasional," ujar Presiden.
Terkait dengan memajukan kesejahteraan rakyat, Presiden Jokowi mengatakan perlunya kemitraan ASEAN-Rusia difokuskan pada pembangunan konektifitas fisik, kerja sama energi untuk menyokong ketahanan energi, serta kerja sama UMKM yang meliputi upaya untuk saling menguatkan daya saing di pasar global.
Disamping itu, Presiden juga menyampaikan perlunya ditingkatkan people-to-people contacts.
Beberapa kerja sama yang perlu terus didorong, menurut Presiden, antara lain pendidikan, melalui pemberian beasiswa; pertukaran pemuda/pelajar, antara lain kerja sama ASEAN Center di MGIMO University Moskow dengan berbagai Pusat Studi ASEAN di berbagai universitas di negara anggota ASEAN; dan pariwisata, berupa pelatihan bahasa dan keahlian operator tur wisata yang diperlukan untuk meningkatkan pariwisata.
Pada bagian akhir, Presiden menyampaikan pandangan mengenai konflik Suriah.
Konflik tersebut, menurut Presiden, harus diakhiri karena sudah terlalu banyak korban yang jatuh.
"Ekstremis semakin meningkat karena konflik berkelanjutan dan mendorong migrasi yang besar hingga menyebabkan krisis kemanusiaan," kata Presiden.
Presiden menekankan perlunya didorong dialog politik secara inklusif dan dijamin bantuan kemanusiaan.
Selain itu, stabilitas dan perdamaian di Suriah juga harus diwujudkan karena berkontribusi terhadap stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah dan dunia.
Presiden telah melakukan kunjungan kerja di Sochi, Rusia untuk menghadiri KTT ASEAN-Rusia selama tiga hari sejak 18-20 April 2016.
Presiden Jokowi diagendakan bertolak ke Jakarta melalui Bandara Adler, Sochi pada Jumat sekitar pukul 17.00 waktu setempat (21.00 WIB).
Presiden akan singgah di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016