Pertemuan Senin akan menjadi pertemuan pertama pemimpin Katolik dunia dengan salah satu ulama paling penting Islam.
Abbas Shuman, wakil imam agung Sheikh Ahmed al Tayeb, mengatakan kepada kantor berita AFP pada Minggu bahwa sikap Paus Fransiskus terhadap muslim mendorong Tayeb untuk menemuinya.
"Jika bukan karena posisi-posisi baik (Paus Fransiskus) pertemuan ini tidak akan terjadi," ungkap Shuman.
Hubungan antara Vatikan dan Al Azhar, salah satu pusat pembelajaran Islam paling bergengsi, memburuk pada 2006, ketika Paus Benediktus menyampaikan pidato yang mengaitkan Nabi Muhammad SAW dengan aksi kekerasan.
Hubungan tersebut terus membaik sejak Fransiskus menjadi paus pada 2013.
Kunjungan Tayeb ditujukan untuk meluruskan citra "Islam sejati dan mengoreksi kesalahpahaman yang diciptakan oleh kelompok-kelompok" di negara-negara Barat, katanya.
"Dia mendorong negara-negara untuk tidak menganggap warga muslim sebagai kelompok-kelompok yang mewakili ancaman," kata Shuman.
"Dan dia mendorong Muslim di dalam masyarakat Barat untuk berbaur dengan masyarakat mereka… ini adalah pesan bagi kedua belah pihak," katanya seperti dikutip kantor berita AFP.
Paus Fransiscus pada April menjadi berita utama ketika kembali dari perjalanan ke pulau tempat krisis migran, Lesbos, dengan tiga keluarga Muslim Suriah yang mendapatkan dukungan Vatikan saat mengajukan permohonan suaka di Italia.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016