• Beranda
  • Berita
  • Kemendag perkuat promosi melalui negara-negara OKI

Kemendag perkuat promosi melalui negara-negara OKI

23 Mei 2016 19:25 WIB
Kemendag perkuat promosi melalui negara-negara OKI
Kementerian Perdagangan (Kemdag)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan memperkuat promosi produk-produk Indonesia melalui negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam pameran the Trade Fair of the OIC Member States (TFOIC) pada 22-26 Mei 2016 di Riyadh International Convention and Exhibition Center, Arab Saudi.

"Ikatan sesama anggota OKI selama puluhan tahun ini dapat menjadi jembatan untuk meningkatkan ekspor nasional," kata Plt. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Tjahya Widayanti, dalam siaran pers yang diterima, Senin.

OKI menyelenggarakan pameran TFOIC setiap dua tahun dengan negara tuan rumah yang dipilih secara bergilir. Tahun ini merupakan penyelenggaraan TFOIC yang ke-15 kalinya.

Paviliun Indonesia berdiri di area seluas 130 meter persegi dengan satu tema tunggal "Trade with Remarkable Indonesia" dan menawarkan ragam jenis produk dari 15 perusahaan eksportir Indonesia.

Produk yang ditampilkan antara lain baju dan alas kaki berbahan serat bambu, perhiasan dari mutiara, serta produk makanan dan minuman halal dari rempah-rempah, produk-produk minyak sawit, kopi arabika, bumbu masak, makanan ringan, dan minuman vitamin C.

Eksportir Indonesia juga menampilkan pakaian muslim, popok untuk anak dan dewasa, serta perlengkapan olahraga. Selain itu, hasil-hasil alam seperti batu-batu alam untuk dekorasi rumah, kayu gaharu, dan briket turut memeriahkan Paviliun Indonesia.

Dikatakan Tjahya, selama ini Indonesia merupakan negara pemasok ke-18 di Arab Saudi dengan produk-produk seperti kendaraan bermotor, palm oil, ban, saus dan bumbu masak, hingga arang dari kayu.

Arab Saudi juga banyak mengimpor dari negara-negara di luar anggota OKI, seperti Republik Rakyat Tiongkok, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Republik Korea.

"Ekspor Indonesia ke Arab Saudi selama lima tahun terakhir mengalami tren positif dengan pertumbuhan sebesar 9,7 persen, dari 1,43 miliar dolar AS pada 2011 menjadi 2,06 miliar dolar AS pada 2015. Diharapkan terus meningkat," ujarnya.

Tjahya yakin bahwa lewat promosi yang gencar dilakukan, ekspor Indonesia ke negara-negara anggota OKI dapat ditingkatkan.

OKI terbentuk setelah para pemimpin sejumlah negara Islam menyepakati Deklarasi Rabat di Maroko pada September 1969. OKI saat ini beranggotakan 57 negara Islam atau berpenduduk mayoritas Muslim yang berada di kawasan Asia dan Afrika.

OKI bertujuan meningkatkan solidaritas Islam dan kerja sama ekonomi di antara negara anggota, mengoordinasikan kerja sama antarnegara anggota, serta mendukung perdamaian dan keamanan internasional.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016