Pironkova, yang membuat Stosur tidak berkutik pada awal pertandingan dengan pukulan backhand groundstrokes kerasnya sementara pukulan forehand petenis unggulan ke-21 itu sering gagal, nyaris menguasai pertandingan ketika ia memperoleh tiga break points untuk memimpin 5-2 pada set pertama.
Namun Stosur memenangi lima poin berikutnya untuk memenangi set tersebut 6-4.
Tentang game ketujuh yang krusial, petenis Australia berusia 32 tahun itu mengatakan dalam konferensi pers: "Sangat penting untuk bisa keluar dari (kondisi) itu..."
Stosur, yang kalah pada final Paris 2010 oleh petenis Italia Francesca Schiavone, juga menunjukkan pengalamannya yang lebih besar pada set kedua.
Pironkova kembali mengawali dengan baik, mematahkan servis Stosur pada game kedua sebelum memimpin 3-1 dan kemudian menyamakan kedudukan 5-5 dengan pukulan ace.
Petenis Bulgaria itu tampaknya sudah cukup untuk membawa pertandingan menuju set ketiga, set penentuan, ketika ia unggul 5-1 pada tiebreak, namun Stosur mengejar ketertinggalan dengan serangkaian pukulan groundstroke dan menyelamatkan dua set point sebelum memenangi tiebreak 8-6.
Secara keseluruhan, Stosur mengubah empat dari enam break point sementara lawannya hanya berhasil memanfaatkan tiga dari 13 peluang.
"Saya gugup. Saya melakukan beberapa kesalahan yang bodoh di sana sini. Ia melakukan reli dengan baik," kata Pironkova.
Ia berpendapat bahwa Stosur punya peluang untuk lebih baik dibanding pada 2010.
Sebelum kembali memperoleh gelar besar setelah memenangi gelar AS Terbuka 2011, Stosur menghadapi pertandingan semifinal melawan petenis Spanyol unggulan keempat Garbine Muguruza, yang mengakhiri langkah petenis lainnya yang berada di bawah peringkat 100 dunia, Shelby Rogers, petenis ranking 108 asal Amerika.
"Akan berat melawan Garbine," kata Stosur.
"Saya harus bermain bagus, dan jika saya tidak memainkan yang terbaik saya harus mencari jalan dan melakukan sesuatu yang semoga akan menempatkan saya pada posisi bermain dengan baik", demikian Reuters.
Penerjemah:
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016