Penghargaan berupa piala, piagam dan uang tersebut diserahkan secara simbolis kepada Konjen RI di Guangzhou Ratu Silvy Gayatri dan perancang sepatu Yongki Komaladi, di Guangzhou, Rabu malam.
Pada kegiatan tahunan tersebut, Indonesia meraih penghargaan 1st runner-up untuk kategori desain sepatu santai wanita individu, yang diraih Sugeng Ariyanto, dan penghargaan 2nd runner-up diberikan kepada Cosmas Wisnu Dewanto.
Penghargaan 1st runner-up dan 2nd runner-up untuk kategori "the manufacture of ladys leisure individual" diberikan kepada Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Kementerian Perindustrian RI.
Penghargaan ketiga yang diraih Indonesia adalah 1st runner-up untuk kategori sepatu olahraga individu atas nama Choirul Anam. Penghargaan 1st runner-up untuk kategori "the manufactures of of Sport Shoes" diberikan kepada BPIPI.
Konjen RI di Guangzhou Ratu Silvy Gayatri kepada Antara mengatakan, penghargaan itu merupakan prestasi yang cukup membanggakan, sekaligus makin menyakinkan semua pemangku kepentingan terkait industri sepatu dan alas kaki, untuk lebih serius mendukungnya.
Ia menambahkan pihaknya senantiasa berupaya untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk kreatif dan produk lainnya dari Indonesia.
Di Tiongkok, khususnya Guangzhou, banyak sekali kegiatan promosi dan pameran dagang yang dapat dimanfaatkan Indonesia untuk semakin memperkenalkan produknya. Sekaligus melihat peluang untuk melakukan penetrasi pasar Tiongkok yang besar, katanya.
"Semua memang tergantung kita menyikapi dinamika yang terjadi dalam perekonomian dunia, perlu peran semua pihak baik pemerintah, maupun pengusaha," ujarnya.
Selain mengikuti kompetisi desain sepatu, Indonesia juga mengikuti Pameran ke-26 Industri Sepatu dan Kulit Internasional yang menampilkan beragam model sepatu pria wanita, santai, formal dan olahraga.
Dalam pameran yang dikunjungi sekitar 14 ribu orang pada Senin (1/6) tersebut, hadir Sekjen Asosiasi Persepatuan Indonesia Binsar Marpaung, perancang sepatu Yongki Komaladi, dan pemilik PT Buccheri Indonesia Edi Yansyah, serta beberapa pengusaha sepatu dan alas kaki Indonesia.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016