Disebut galau karena sulit mendeskripsikan jenisnya. Meski namanya sayur, tidak ada campuran sayur di dalamnya. Rasa dan warnanya justru mirip gulai. Ketidakjelasan "jenis kelamin" itu membuat makanan ini disebut babanci.
"Ini makanan betawi yang langka," kata Chef Abdul Rohim dari restoran Historia di Kota Tua Jakarta, Minggu.
Ada juga yang menyebutkan "babanci" berasal dari kata babah dan enci karena makanan ini konon dimasak oleh masyarakat Tionghoa.
Chef Abdul mengatakan ada 21 bahan yang diperlukan untuk membuat sayur babanci, namun setengahnya sudah sulit ditemukan. Itu yang mengakibatkan sayur babanci jadi langka.
Bahan untuk membuat sayur babanci meliputi cabe merah besar, bawang merah, bawang putih, kemiri, kencur, lengkuas, jahe, sereh, daun jeruk, bunga bintang (star anise), asem, kunyit, terasi, daun salam dan kapulaga sebagai penguat rasa.
Tak hanya daging biasa, daging dari kelapa muda juga menjadi pelengkap sayur babanci. Agar lebih nikmat, masukkan juga potongan tomat, daun bawang, pete dan serundeng. Sayur babanci biasa dimakan saat lebaran dengan ketupat.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016