• Beranda
  • Berita
  • Turki tenggelamkan pesawat Airbus untuk dukung wisata selam

Turki tenggelamkan pesawat Airbus untuk dukung wisata selam

6 Juni 2016 09:39 WIB
Turki tenggelamkan pesawat Airbus untuk dukung wisata selam
Ilustrasi--Wisatawan menceburkan diri ke laut dari atas perahu motor untuk menyelam di sekitar Pulau Gili Meno, Lombok, NTB, Jumat (21/3). (ANTARA FOTO/Eric Ireng)
Istanbul (ANTARA News) - Otoritas Turki menenggelamkan satu pesawat Airbus A300 di sebuah resor di Laut Aegea untuk mendukung pengembangan wisata selam di kawasan tersebut.

Pesawat raksasa itu ditenggelamkan ke dasar laut pada Sabtu sore (4/6) di resor Kusadasi di Provinsi Aydin menurut siaran kantor berita Dogan dan Cihan pada Minggu (5/6).

Penenggelaman pesawat dengan lebar sayap 44 meter dan panjang 54 meter itu ditujukan untuk mempromosikan terumbu karang buatan yang sangat populer di kalangan penyelam berpengalaman.

Setelah ditenggelamkan, pesawat itu akan seperti karang, menjadi magnet bagi flora dan fauna bawah air.

Pesawat berusia 36 tahun tersebut dibeli Kotamadya Aydin dari sebuah perusahaan penerbangan swasta seharga 270.000 lira Turki (sekitar Rp1,2 miliar).

Ratusan orang menyaksikan penenggelaman kapal yang berlangsung dua setengah jam itu menggunakan kapal di dekat lokasi penenggelaman, bersorak dan membunyikan peluit kabut mereka saat hidung pesawat akhirnya tenggelam menurut rekaman video.

"Tujuan kami menjadikan Kusadasi sebagai pusat wisata selam," kata Wali Kota Aydin, Ozlem Cercioglu.

"Target utama kami adalah meragamkan wisata di Kusadasi dan punya musim 12 bulan," tambah perempuan wali kota itu.
 
Selain itu, menurut dia, penenggelaman pesawat juga ditujukan untuk melindungi kehidupan bawah air.

Turki sedang mencari cara baru untuk mempromosikan industri pariwisata utamanya, yang tahun ini diperkirakan lesu karena kekhawatiran akan situasi keamanan setelah serangkaian serangan mematikan.

Tiga pesawat kecil ditenggelamkan di resor-resor Turki dalam beberapa tahun terakhir untuk memromosikan wisata selam, demikian seperti diwartakan kantor berita AFP.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016