Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Ternate Sutopo Abdullah di Ternate, Rabu, mengatakan festival akan digelar pada akhir Ramadhan di pusatkan di Dhuafa Center dengan peserta grup gendang sahur dari seluruh kecamatan di Ternate.
Festival Gendang Sahur diangkat dari tradisi membangunkan masyarakat untuk sahur dengan menggunakan alat musik tradisional seperti rebana sambil menyanyikan lagu-lagu bernuansa Islam, baik menggunakan bahasa daerah maupun bahasa Indonesia.
Menurut Sutopo Abdullah, Festival Gendang Sahur yang telah menjadi kegiatan tahunan Pemkot Ternate tersebut diharapkan menjadi salah satu tujuan wisata religi di daerah ini, paling tidak bagi wisatawan yang secara kebetulan berkunjung di Malut.
Kegiatan lainnya yang juga akan digelar Pemkot Ternate untuk melestarikan tradisi Islam di daerah ini adalah lomba ela-ela atau tradisi menyambut malam turunnya Lailatul Qadar dengan melibatkan seluruh kelurahan yang ada di Pulau Ternate.
"Masyarakat Ternate sejak zaman dulu selalu menggelar ritual ela-ela untuk menyambut malam turunnya Lailatul Qadar dengan cara menyalakan obor atau loga-loga (lamput teplok) di halaman rumah dan jalan kampung serta membakar wewangian berupa damar atau dupa," katanya.
Pemkot Ternate terus berupaya melestarikan tradisi itu dengan cara menggelar lomba ela-ela yang penilaiannya berdasarkan pada tingkat partisipasi masyarakat di setiap kelurahan dalam tradisi itu, selain itu juga pada kesemarakan dan keindahan obor, loga-loga serta lampiun yang dipasang masyarakat.
Sutopo Abdullah menambahkan tradisi lainnya yang juga terus dilestarikan masyarakat Ternate dalam setiap Ramadhan adalah tadarusan atau membaca Al Quran di setiap masjid atau musalah mulai hari pertama hingga akhir Ramadhan yang melibatkan kalangan remaja dan orang tua, termasuk kalangan perempuan.
Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016