"Tambak ikan yang terendam air laut pasang itu, sebagian milik pengusaha dari Medan dan warga di Belawan," ujar salah seorang warga Belawan, Bahar (54) saat dihubungi dari Medan, Rabu malam.
Tambak udang yang terkena banjir rob tersebut, menurut dia, berada di belakang SPBU di Belawan, Kelurahan Bagan Deli dan Kelurahan Sicanang Belawan.
"Sampai saat ini (Rabu, 8/6) pukul 14.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB masih saja Kota Belawan dilanda banjir rob atau air laut naik ke ke kota pusat perdagangan itu," ujar Bahar.
Ia menjelaskan, ratusan tambak ikan dan udang itu,berada di hutan bakau atau "mangrove" di Belawan.
Bahkan, ribuan hektare pohan bakau yang ada di Belawan, dijadikan tempat pembudidayaan ikan dan udang, s serta sebagian lagi direlokasi dijadikan pergudangan oleh sejumlah perusahaan.
"Jadi resapan air di Kota Belawan itu, semakin berkurang sehingga jika terjadi banjir rob sulit untuk menyusut atau turunnya air laut tersebut," kata warga Jalan Selebes Belawan.
Banjir rob, Selasa (7/6) merendam enam kelurahan, yakni Belawan I, Belawan II, Belawan Bahagia, Belawan Bahari, Belawan Sicanang dan Bagan Deli.
Air pasang itu mulai naik ke Kota Belawan sejak pukul 14.00 WIB dan kemudian menyusut pukul 18.30 WIB. Tidak ada warga yang mengalami korban jiwa atau mengalami luka-luka akibat fenomena alam itu.
Banjir rob yang bercampur dengan limbah tersebut terlihat tetap mengenangi Jalan Stasiun, Selebes, Sumatera, Simalungun, Veteran dan beberapa jalan utama lainnya di Kota Belawan.
Selain itu, rumah warga yang paling parah terkena bencana banjir rob itu berada di Kelurahan Belawan Sicanang dan Bagan Deli. Kedua kelurahan itu lokasinya sangat dekat dengan pinggiran pantai di Belawan.
Warga yang rumahnya tergenang banjir rob itu lebih kurang mencapai 4.000 unit dan rata-rata milik nelayan tradisional.
Sebelumnya, banjir rob atau banjir laut pasang yang terjadi di Belawan, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu sore (4/6), merendam ribuan rumah warga di enam kelurahan di kota itu, namun tidak ada korban jiwa dan mengalami luka-luka.
"Banjir yang melanda Belawan itu kedalamannya bervariasi, ada yang 1 hingga 2 meter merendam pemukiman penduduk," ujar seorang warga Kelurahan Belawan Bahari, Pendi Pohan (54) yang dihubungi dari Medan.
Banjir laut pasang Belawan ini, menurut dia, baru pertama kali ini mencapai dua meter. Hal sangat berbahaya bagi keselamatan masyarakat Belawan yang tinggal di pinggiran laut.
Ia menjelaskan, banjir laut pasang itu tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga kantor pemerintahan seperti kantor kelurahan dan kecamatan.
Sejumlah lokasi yang digenangi banjir itu, yakni ruko di kawasan Jalan Veteran Kelurahan Belawan I sedalam satu meter dan airnya masuk ke rumah-rumah warga yang selama ini dijadikan tempat usaha.
Kemudian, di Jalan Veteran, Jalan Sumatera, Jalan Simalungun Belawan juga direndam banjir pasang sedalam satu meter dan para pedagang di lokasi tersebut menutup usaha mereka.
"Air laut pasang juga merendam enam kelurahan yang ada di Belawan seperti Belawan I, Belawan II, Belawan Bahagia, Belawan Bahari, Belawan Sicanang dan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan," katanya.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016