"Event yang digagas secara kolektif dan nonprofit tersebut mempunyai visi dan misi menjadikan ajang tahunan Taman Kuliner dalam mengumpulkan Foodpreneur and Food Enthusiast dalam suasana Bulan Suci Ramadhan 2016," kata Kepala Dinas Pasar Kabupaten Sleman Tri Endah Yitnani, Sabtu.
Menurut dia, ajang "Pop Up Ramadhan 2016" mendapat sambutan yang antusias pedagang kuliner maupun nonkuliner baik yang tiban atau nontiban serta pengunjung, komunitas, foodgram/foodblogger diluar perkiraan penyelenggara pasar Ramadhan.
"Kegiatan ini ternyata mempunyai daya tarik tersendiri sehingga dapat memikat pengunjung asal Solo-Semarang," katanya.
Ia mengatakan, kehadiran Pasar Ramadhan 2016 menjadi warna segar untuk warga dan pemudik di Yogyakarta.
"Pengunjung bisa mengicipi sajian tradisional yang jarang ditemukan seperti Bubur Lodeh dan Jenang Gempol hingga sajian Korean Food dan Fusion Dish seperti Chicken Wing dengan bumbu Saus Padang," katanya.
Tri Endah mengatakan, "Pop Up Ramadhan 2016" juga diramaikan beberapa pedagang nonkuliner seperti komunitas dan kolektif Seni.
"Ramainya Pasar Ramadhan dipengaruhi Traffic atau Buzz yang terjadi di sosial media,sehingga banyak pedagang yang Sold Out dalam hitungan menit," katanya.
Ia mengatakan, "Pop Up Ramadhan 2016" juga diisi program acara seperti talkshow tentang management restaurant hingga "startup food business".
"Pop Up Ramadhan 2016 mempunyai target pengunjung hingga 2.000 orang dalam empat hari, dengan target pengunjung umur 18 hingga 40 tahun, segmentasi mahasiswa/pelaku usaha/media/komunitas," katanya.
Pewarta: Victorianus SP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016