Kepala Kantor Pos Besar Palembang Rodi Herawan di Palembang, Selasa, mengatakan, pada tahun lalu untuk satu bulan RamadHan hanya menembus tujuh ton tapi saat ini baru 10 hari puasa sudah menembus 11 ton.
"Kondisi ini dipengaruhi oleh mulai memasyarakatnya belanja online. Pembeli sudah mau tidak mesti melihat barangnya dulu untuk membeli," kata dia.
Ia mengemukakan, guna merespon tingginya minat konsumen ini, PT Pos Indonesia mengoperasikan satu untuk mobil lagi untuk mengambil pesanan ke mitra dagang, yakni pedagang UMKM hingga pedagang besar pempek seperti Pico, Beringin, Pak Raden, Candy, Tince dan lainnya.
"Jadi dua mobil yang saat ini dioperasikan," kata dia.
Ia menerangkan sejauh ini tujuan pengiriman sebagian besar ke kota-kota di Jabodetabek, Bandung, Semarang dan Surabaya.
Tingginya animo konsumen ini diperkirakan semakin meningkat menjelang Lebaran dan PT Pos Indonesia memprediksi bisa menembus 25 ton hingga akhir Ramadhan.
"Bagi konsumen yang ingin membeli pempek dapat dilakukan secepatnya karena PT Pos akan menutup pelayanan secara resmi pada H-3," kata dia.
Bisnis pempek "online" PT Pos Indonesia bertumbuh pesat hingga tiga kali lipat sejak mulai diluncurkan pada 2012, yakni dari 1-2 ton per bulan menjadi 6-7 ton per bulan pada 2015.
Pencapaian itu lantaran didongkrak peningkatan aktivitas berbelanja daring (online) di masyarakat sehingga bisnis pengiriman kuliner ini telah tumbuh 33 persen jika dibandingkan tahun lalu.
Rodi menjelaskan, pempek yang dijual dalam layanan dari PT Pos berharga beragam, mulai dari kualitas sedang hingga kualitas tinggi yakni berkisar Rp180 ribu per kilogram (kg) hingga Rp450 ribu per kg dari merek ternama hingga pempek yang diproduksi industri rumah tangga di kawasan Sayangan.
Pemesanan pempek secara "online" itu dapat dilakukan melalui Kantor Pos dalam layanan pemesanan pempek secara online dengan diawali membuka http://www.galeripos.com/.
Pesanan akan tiba dalam satu hari jika pengiriman menggunakan jasa layanan Pos Express dan untuk menjamin daya tahan kuliner ini, PT Pos menggunakan teknologi kedap udara dalam proses pengemasan.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016