Satelit seberat 115 kilogram tersebut diluncurkan dari Sriharikota, India, pada hari yang sama.
Satelit itu diharapkan dapat membantu pemantauan kondisi alam di Indonesia dengan tingkat biodiversitas yang tinggi.
Satelit LAPAN generasi ketiga itu membawa misi penginderaan jauh eksperimental guna memantau sumberdaya pangan dan mampu mengidentifikasi tutupan dan penggunaan lahan serta pemantauan lingkungan.
Muatan penginderaan jauh dari satelit ini berupa 4 bands multispectral imager beresolusi 18 meter dengan lebar swath 100 kilometer.
Pembangunan satelit itu dilakukan atas kerja sama LAPAN dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Selain dapat memantau tanaman pangan, satelit ini dapat digunakan untuk memantau di bidang maritim.
LAPAN juga berkontribusi mengembangkan produk litbang untuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
Untuk mencapai program tersebut, LAPAN akan mendeklarasikan Pengembangan Sistem Pemantauan Maritim Berbasis Iptek Penerbangan dan Antariksa yang berfungsi untuk pemantauan SDA dan lingkungan.
Keempat produk unggulan LAPAN adalah Sistem Embaran Maritim (SEMAR), AIS, Sistem Pemantauan Bumi Nasional, dan Maritime Surveillance System (MSS).
Di sektor maritim, LAPAN juga akan memberikan informasi data satelit untuk memantau pergerakan kapal yang ditampilkan dalam gambar klaster.
LAPAN juga bisa membantu Kementerian Pertanian dalam manajemen distribusi pupuk dan prakiraan panen secara nasional.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016