Jakarta (ANTARA News) - Raditya Dika memilih filosofi koala kumal untuk menggambarkan perjalanan patah hatinya.Semua tokoh-tokohnya ada, pakai nama samaran
Seekor koala kembali ke habitat yang jadi asing di matanya. Serupa seperti perasaan yang berubah terhadap orang yang sama.
Film yang diadaptasi dari novel yang ia tulis dengan judul yang sama itu didasari oleh pengalaman pribadi sang komika dalam menjalin hubungan romantis.
Pengalaman patah hati terhebatnya diracik ke dalam bentuk skenario dengan penambahan bumbu-bumbu lebay (berlebihan) agar filmnya enak ditonton.
"Semua tokoh-tokohnya ada, pakai nama samaran," kata Dika.
"Koala Kumal" jadi film ketiga Raditya Dika --setelah "Marmut Merah Jambu" dan "Single",. Ia mengerahkan tenaga untuk menjadi penulis skenario, sutradara sekaligus pemeran utama.
Kesulitannya terbayarkan oleh kepuasan dalam kebebasan mewujudkan ide di kepalanya ke dalam bentuk layar lebar.
"Saya puas sekali sama 'Koala Kumal'," ujar Dika, juga memuji kerja keras kru dan pemain dalam pembuatan film yang tayang 5 Juli 2016.
Selain menggandeng aktor dan aktris papan atas, Dika juga mengajak para YouTuber dan komika untuk meramaikan film ini. Sebut saja, Ernest Prakasa, Yudha Keling, Rahmet Ababil hingga Paopao LDP.
"Kalau sudah sayang, terus ditinggalin, mau diapain?" Begitu yang ingin disampaikan Dika dalam "Koala Kumal", berbeda dari film-film pendahulunya yang kebanyakan bertema mencari cinta.
Dika (Raditya Dika) sedang mempersiapkan pernikahan dengan Andrea (Acha Septriasa).
Dua bulan sebelum resmi menikah, Andre meminta agar mereka putus karena ia jatuh cinta pada lelaki lain, James (Nino Fernandez).
Putus jelang menikah pasti mengharu biru di film bergenre drama, tapi adegan serupa di film ini tentunya dikemas secara komedi.
Andrea sibuk memanggil pelayan untuk mengamankan benda-benda yang berpotensi membahayakan seperti pisau dan gelas beling demi alasan "takut ada apa-apa".
Mama Dika (Cut Mini) juga terus berupaya mengenalkan Dika dengan gadis-gadis lain agar putranya bisa melupakan kenangan pahit.
Di sisi lain, Dika sedang dikejar tenggat waktu untuk novel terbarunya. Patah hati membuatnya sulit menuangkan ide dalam bentuk tulisan.
Suatu hari, Dika bertemu dengan Trisna (Sheryl Sheinafia) yang punya teori bahwa writer's block yang dialaminya berakar pada patah hati. Ia mendadak bersikeras untuk mencoba mengobati patah hati Dika.
Pria itu dibawa menghadapi perjalanan berliku dalam melihat patah hati dari perspektif baru.
Oleh Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016