"Kami berpesan agar masjid selalu diramaikan. Saya ingin agar anak-anak, para remaja juga ke masjid," katanya dalam kegiatan Safari Ramadhan di Masjid Baiturokhim Wangkalan, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis petang.
Ia mengatakan, dengan meramaikan masjid berarti ada banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan. Para remaja bisa menggelar beragam acara misalnya kegiatan sosial dan pendidikan di masjid, sementara anak-anak pun bisa mengaji.
Lebih lanjut, ia juga menambahkan, meramaikan masjid sebagai salah satu upaya untuk meminimalisir pengaruh kemajuan teknologi. Dengan kemajuan itu, segala hal bisa diakses, baik itu informasi yang sifatnya positif maupun negatif.
"Sekarang zaman teknologi informasi, dengan canggihnya telepon seluler. Anak-anak harus didasari ilmu agama supaya pintar namun tidak salah arah," katanya.
Selain mengingatkan kepada orangtua agar mengajak anaknya meramaikan masjid, Wali Kota juga mengingatkan terkait dengan penggunaan program pemberdayaan masyarakat (prodamas), agar dimanfaatkan dengan baik. Setiap RT di Kota Kediri mendapatkan dana hingga Rp50 juta per tahun.
Ia meminta, agar RT di Kota Kediri juga memerhatikan kebutuhan terutama untuk pos pelayanan terpadu baik lansia maupun balita. Untuk posyandu balita, diharapkan RT setempat mengalokasikan anggaran untuk program makanan tambahan untuk anak-anak.
"Di prodamas ini, posyandu harap diperhatikan, dianggarkan untuk makanan tambahan, vitamin, karena di situ anak-anak bapak ibu semua dirawat. Jangan hanya diberi telur dan kacang hijau saja," ujarnya.
Kegiatan Safari Ramadhan tersebut diikuti ratusan warga setempat. Dalam acara itu, Wali Kota juga menyerahkan berbagai bantuan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu serta bantuan kaca mata untuk warga. Setelah sambutan dan "tausiyah" dari pemuka agama setempat, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama.
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016