Brexit pengaruhi produksi "Game of Thrones"?

26 Juni 2016 09:25 WIB
Brexit pengaruhi produksi "Game of Thrones"?
Aktris Inggris Sophie Turner (19) memerankan Sansa Stark dalam "Game of Thrones." (Reuters)
Jakarta (ANTARA News) - "Game of Thrones", serial populer dari televisi kabel HBO yang sebagian difilmkan di Irlandia Utara, tidak akan terganggu oleh keputusan Inggris Raya keluar dari Uni Eropa. Sebelum ini diprediksi kehilangan pendanaan dari Uni Eropa.

Kamis lalu rakyat Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa. Keputusan ini dianggap akan memangkas prospek pertumbuhan ekonomi kelima terbesar di dunia itu, selain akan mengurangi daya tariknya untuk investasi asing.

Hasil referendum itu juga mencegah studio-studio Hollywood dan jejaring televisi kabel dalam pengambilan gambar untuk acara-acara dan film-film di Inggris, sebagian karena negara itu kini tidak lagi memiliki akses ke subsidi-subdsidi Eropa.

"Game of Thrones" menerima sokongan dari European Regional Development Fund Uni Eropa pada tahun-tahun sebelumnya, namun menurut HBO dana itu tidak dipakai untuk musim-musim sebelumnya dari serial itu.

"Kita tidak menyiapkan antitipasi hasil referendum Uni Eropa bakal berdampak secara material kepada produksi 'Game of Thrones,'" kata jejaring yang merupakan anak perusahaan Time Warner Inc itu seperti dikutip Reuters.

Akibat Brexit muncul spekulasi yang menyebar secara online bahwa serial yang musim lalu mempunyai 20 juta pemirsa per episode itu akan terganggu proses pembuatannya karena masalah dana dari Uni Eropa.

Uniknya mayoritas pemilih di Irlandia Utara yang adalah salah satu dari empat "bangsa" dalam Britania Raya (lainnya Inggris, Skotlandia, dan Wales) memilih tetap di dalam Uni Eropa, demikian Reutes.





Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016