Ketua DPD PKS Surabaya Ahmad Suyanto, di Surabaya, Minggu, mengatakan selama ini, mengaji kitab kuning bagi generasi muda adalah sesuatu yang langka, kecuali di lingkungan pondok pesantren.
"Makanya PKS, ingin menghidupkan kembali trandisi positif itu di kalangan masyarakat baik tua maupun muda sekarang," katanya.
Menurut dia, salah satu kegiatan yang sudah digelar PKS adalah Surabaya Mengaji Kitab Kuning di Masjid Mujahirin Perumahan Gadung Indah Regency, Bulak, Surabaya pada Jumat (24/6).
Acara tersebut dipandu pengasuh PP Al Jihad Surabaya K.H. M. Syukron Djazilan Badri M.Ag.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan ini dalam rangka meneruskan program nasional DPP PKS yakni untuk memperdalam agama Islam bagi generasi muda seperti yang dilakukan para kiai dengan cara mengaji kitab kuning.
Ketua Bidang Pembinaan Umat DPW PKS Jatim Ibnu Sobir mengatakan program yang dijalankan Surabaya ini merupakan tindak lanjut dari program nasional DPP PKS, lomba kitab kuning nasional.
"Seleksinya di 14 provinsi termasuk Jatim. Tujuannya bersama dengan pemuda mau kembali nyantri salaf dengan kembali menggunakan bahasa Arab. Semangatnya untuk belajar agama, khususnya dengan bahasa Arab dan ini masih kurang," kata Sobir.
Dia mengatakan dalam lomba nasional itu, Jatim mengirim seorang dan mendapat juara satu di provinsi dan juara dua nasional, yaitu Miftahul Munif. Karena itu, Bidang Pemberdayaan Umat DPW PKS Jatim meneruskan tak hanya untuk lomba di Ramadhan ini saja, tapi akan diteruskan dengan program mengaji kitab kuning agar kembali belajar seperti yang dilakukan dan menjadi teladan ulama.
Ibnu Sobir berharap program ini lestari seterusnya bersama masyarakat untuk belajar agama lebih dalam dengan kitab kuning. Program diharapkan kontinyu dilakukan kabupaten/kota di Jatim.
"Surabaya paling banyak lima titik menggelar program ini selama Ramadhan. Dibukanya kegiatan ini untuk kader belajar ke kiai dan silakan masyarakat untuk belajar bersama," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016