"Meski saat ini pembangunan rest area baru sekitar 80 persen, kami akan memfungsikannya sementara," kata Staf Ahli Teknik PT Trans Marga Jateng (TMJ) Dedy Mulyadi di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin malam.
Selaku operator tol Semarang-Solo, PT TMJ memastikan fasilitas tempat peristirahatan bagi pemudik dengan fasilitas pendukung, seperti toliet, mushalla, lahan parkir, dan tempat kuliner sudah siap.
Menurut dia, "rest area" tersebut akan dibuka mulai H-7 hingga H+7 Lebaran, yakni mulai 29 Juni-13 Juli 2016 untuk memfasilitasi pemudik yang kelelahan dan keletihan untuk bisa beristirahat.
"Sudah ada beberapa gerai komersial yang mulai beroperasi, seperti minimarket dan rumah makan," katanya.
Beberapa instansi dan perusahaan juga membuka tenda pelayanan untuk pemudik di kawasan "rest area" tersebut, seperti layanan makanan dan minuman gratis, layanan pijat capek, dan posko kesehatan.
Namun, kata dia, sebagian lahan "rest area" akan ditutup kembali setelah 13 Juli 2016 atau H+7 Lebaran untuk melanjutkan pembangunan yang ditargetkan sepenuhnya rampung pada September mendatang.
Meski demikian, Dedy menjelaskan lahan yang ditempati gerai-gerai komersial itu akan tetap beroperasi meski arus balik Lebaran tahun ini sudah usai.
"Kami berharap para pemudik yang mungkin kelelahan saat di perjalanan bisa memanfaatkan rest area itu meski kondisinya memang belum selesai sepenuhnya. Jangan dipaksakan jika lelah," pintanya.
Untuk pembangunan fasilitas "rest area" tersebut, ia menyebutkan menelan biaya sekitar Rp45 miliar dengan 24 toilet, 24 "urinoir", masjid, foodcourt", restoran, "play ground", dan lahan parkir yang luas.
"Kami memprediksi puncak arus mudik yang akan melintasi tol ini terjadi pada H-3, yakni 4 Juli 2016 dengan perkiraan ada 97.959 kendaraan yang akan melintas dari Semarang menuju Bawen," katanya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016