MasterCard dan CrescentRating melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, mengklaim Malaysia sebagai negara yang menduduki peringkat teratas dalam daftar destinasi favorit, diikuti Indonesia pada peringkat kedua, setelah itu Singapura.
Riset ini dilakukan pada 50 tujuan wisata di seluruh dunia dan mengacu pada tiga kriteria, yakni suhu rata-rata pada siang hari, durasi waktu berpuasa, dan nilai Global Muslim Travel Index 2016.
Berdasarkan tiga kriteria itu, tingginya minat wisatawan muslim global mengunjungi ASEAN diperkirakan tidak hanya terjadi pada Ramadhan 2016, tetapi akan tetap berlangsung hingga Ramadhan 2020.
"Umat muslim yang bepergian di bulan Ramadhan menjadi sebuah tren yang berkembang dan hal tersebut menjadi salah satu yang dapat memberikan keuntungan bagi negara-negara tersebut, melalui pemasaran dan perencanaan destinasi strategis yang dilakukan oleh otoritas pariwisata setempat," ujar CEO of CrescentRating & Halal Trip Fazal Bahardeen.
Faktor pendorong keinginan berpergian saat Ramadhan ini di antaranya adalah pertumbuhan jumlah peziarah ke Arab Saudi untuk Umrah, melaksanakan perjalanan bisnis, menghabiskan Ramadhan bersama keluarga, merasakan Ramadhan dalam lingkungan dan budaya yang berbeda, merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga, serta kondisi cuaca ekstrem yang tidak menentu.
Pada 2023, Ramadhan diperkirakan jatuh pada bulan-bulan dengan iklim yang lebih dingin, negara-negara di Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab, Qatar dan Oman akan menjadi tujuan wisata favorit selanjutnya bagi para wisatawan muslim.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa peningkatan minat ini juga akan berimbas positif pada Jordania, Mesir, Maroko dan Tunisia.
"Pariwisata merupakan salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di dunia, yang mana pasar wisata Muslim membawa peluang yang sangat besar. MasterCard-CrecentRating Ramadan Travel Report terbaru ini akan menjadi sebuah hasil penelitian yang berharga bagi perusahaan dan pemerintah dalam membantu mereka, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan dan pilihan para wisatawan Muslim," kata Group Country Manager Mastercard Indonesia, Malaysia and Brunei Safdar Khan.
Sebelumnya, MasterCard-CrescentRating Global Muslim Travel Index 2016 mengungkapkan bahwa pada 2015 ada sekitar 117 juta wisatawan muslim yang akan berpergian secara global, mewakili hampir sepuluh persen dari keseluruhan pasar wisata.
Angka ini diprediksi akan tumbuh mencapai 168 juta pengunjung pada 2020, setara dengan 11 persen dari segmen pasar, dengan nilai yang diproyeksikan melebihi 200 miliar dolar Amerika Serikat.
Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016