Serangan muncul ketika dua pengebom bunuh diri meledakkan mobil mereka, diikuti dengan penyerbuan milisi-milisi ke markas Solaban.
Para penyerang sempat menduduki beberapa gedung namun tewas setelah pertempuran sengit selama empat bulan, kata sumber.
Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab namun kelompok garis keras ISIS pernah melancarkan serangan besar seperti itu di pelabuhan selatan Mukalla pada 27 Juni.
Dalam beberapa terakhir ini, banyak pengeboman juga terjadi yang tampaknya dilakukan oleh ISIS di Arab Saudi, Turki, Bangladesh dan Irak.
Gelombang kekerasan tersebut bersamaan dengan lima hari terakhir menuju akhir Ramadan. Rabu adalah hari perayaan Idul Fitri.
Tahun lalu, milisi ISIS telah merebut wilayah di Yaman dan mendapat kebebasan untuk beroperasi dari pasukan pemerintah melawan para pemberontak Houthi, yang merupakan sekutu Iran. Houthi menguasai ibu kota negara Yaman, Sanaa.
Baik Al Qaida maupun ISIS beroperasi di Yaman.
Kelompok-kelompok itu menganggap pasukan keamanan dan Houthi sebagai musuh mereka.
Tiga serangan bom terkoordinasi oleh ISIS menewaskan 38 orang di Mukalla pada 27 Juni ketika mereka sedang bersiap-siap untuk berbuka puasa Ramadan.
Gencatan senjata yang rapuh dan dimulai tiga bulan lalu berhasil menghentikan perang saudara. Perang itu sendiri mulai muncul ketika Houthi mendorong pemerintahan ke pengasingan pada Maret 2015. Namun, bentrokan masih terjadi secara berkala di medan perang di berbagai wilayah di Yaman.
Konflik itu telah menewaskan lebih dari 6.400 orang, yang sebagian di antaranya adalah warga sipil, demikian menurut data Perserikatan Bangsa-bangsa.
Konflik juga telah menjerumuskan negara miskin itu ke situasi krisis kemanusiaan.
(Uu.SYS/C/T008/A/T008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016