"Kecelakaan laut dengan korban selamat bernama Parianto (46) itu terjadi pada Rabu (6/7) sekitar pukul 17.15 WIB saat korban sedang berenang di pantai Parangtritis," kata Staf Pusdalops, Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Fatah di Bantul, Jumat.
Menurut dia, kecelakaan laut yang menimpa warga Gamping, Kabupaten Sleman tersebut bermula saat wisatawan itu berenang di pantai Parangtritis hingga terlalu ke tengah, dan tidak menyadari datangnya gelombang besar.
Padahal, menurut informasi yang lembaganya peroleh, anggota SAR Pantai Parangtritis sudah mengingatkan bahaya gelombang pantai selatan agar tidak mandi atau berenang terlalu jauh, namun pengunjung tersebut tidak mengindahkan imbauan peringatan tersebut.
"Sesaat setelah korban terseret ombak besar, petugas SAR langsung menolong, tetapi tidak dapat langsung menepi karena kondisi gelombang, kemudian setelah menepi korban langsung dievakuasi ke Posko SAR," katanya.
Menurut dia, saat kejadian tersebut kondisi gelombang pantai selatan sesuai prediksi dari Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Yogyakarta ketinggiannya mencapai 2,5 sampai empat meter, sehingga tidak bersahabat bagi wisatawan yang mandi di pantai.
"Ombak saat itu diperkirakan antara 2,5 sampai empat meter, itu termasuk tinggi. Namun selama libur Lebaran hingga siang ini (Jumat) laporan kecelakaan laut baru satu itu," katanya.
Ia mengatakan, sedangkan kejadian yang menonjol lainnya di wilayah Bantul selama libur Lebaran 2016 belum ada laporan, namun demikian diharapkan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maupun bencana dalam perayaan Idul Fitri 1437 H ini.
"Namun kebetulan tadi siang ada informasi motor beserta pengemudi terjun ke jurang saat melintas di Cino Mati (Pleret) kemungkinan dari atas mau turun, laporan tidak ke kami, namun kami cuma dapat informasi saja," katanya.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016