Wisatawan lepas tukik di Pantai Kuta

9 Juli 2016 11:21 WIB
Wisatawan  lepas tukik di Pantai Kuta
Dokumentasi sejumlah wisatawan melepas tukik jenis Penyu Lekang (Lepidochelys Olivacea) di Pantai Kuta, Bali, Kamis (3/9). Pelepasan ratusan tukik ke habitatnya tersebut dilakukan untuk melestarikan penyu sekaligus untuk mengedukasi masyarakat tentang konservasi penyu. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Mangupura, Bali (ANTARA News) - Pada libur kali ini, wisatawan dalam dan luar negeri yang memadati Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, melakukan berbagai aktivitas mulai dari berjemur, berenang, bermain papan selancar hingga melepas tukik (anak penyu).

Budianto, wisatawan domestik asal Surabaya, beserta ratusan wisatawan lain yang berada di Pantai Kuta merasa senang ikut ambil bagian melepas tukik oleh aktivis lingkungan hidup, Sabtu.

Ia mengaku aksi pelepasan penyu selain dapat menghibur para pengunjung juga sangat berarti, karena aksi melepas penyu ke habitatnya dapat memberikan pembelajaran bagi anak-anak untuk lebih mencintai lingkungan dan menyayangi binatang.

Dalam melakukan aksi pelepasan penyu, para wisatawan dengan penuh suka cita , ratusan wisatawan masing-masing membawa satu tukik yang menetas di penangkaran untuk dilepas ke perairan umum.

Aktivitas penyepasan anak penyu menjadi hiburan menarik bagi wisatawan terutama wisatawan domestik yang tengah menikmati masa libur lebaran .

Sementara, Edward, wisatawan lainnya mengaku, aksi pelepasan tukik menjadi momentum yang berharga disamping dapat menikmati keindahan panorama pantai berpasir putih, sekaligus memberikan pembelajaran kepada anak-anak akan pentingnya pelestarian alam.

Dalam aksi tersebut organisasi Bali Sea Turtle Society melepasliarkan sekitar 200 ekor tukik, hasil penetasan telur penyu yang ditemukan di sepanjang Pantai Kuta hingga Pantai Legian, Kabupaten Badung.

Untuk mengembalikan Pantai Kuta dan sekitarnya serta perairan Bali pada umumnya sebagai habitat penyu semua pihak mempunyai kepedulian yang tinggi untuk meningkatkan populasi penyu yang kini sudah berada di ambang kepunahan.

Masyarakat dan nelayan di Bali juga ikut mendukung aksi sosial tersebut, sekaligus diimbangi dengan kesadaran untuk tidak menangkap penyu, binatang langka yang dilindungi undang-Undang.

Satwa yang memiliki jelajah migrasi "tanpa batas" ini, hidup di seluruh perairan Indonesia dan Papua Nugini serta seluruh daerah tropis dan sub tropis di dunia.

Oleh sebab itu Bali sebagai daerah tujuan wisata sejak sepuluh tahun terakhir secara berkesinambungan melepas tukik ke perairan bebas, sebagai salah satu bentuk kepedulian. 

Pewarta: Pande Yudha dan Gembong Ismadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016