Reuters melaporkan, pertemuan itu diselenggarakan pada Sabtu oleh Dewan Nasional Perlawanan Iran, sayap politik Organisasi Mujahideen-e-Khalq (MKO), yang melancarkan perjuangan bersenjata melawan pemerintah Iran setelah revolusi 1979 dan membunuh puluhan pejabat tingginya.
MKO memihak Saddam Hussein selama perang Irak dengan Iran pada 1980-an tetapi kehilangan dukungan Baghdad setelah ia digulingkan dalam serbuan yang dipimpin AS pada 2003.
"Pertemuan itu diselenggarakan oleh orang-orang yang tangannya berlumuran darah warga Iran ... tidak dapat diterima," kata Abolghassem Delfi, direktur departemen Eropa Barat Kementerian Luar Negeri Iran, seperti dikutip oleh kantor berita negara IRNA.
Pertemuan di Paris itu dihadiri oleh Pangeran Turki al-Faisal, mantan kepala intelijen Arab Saudi, yang secara terbuka mendukung perjuangan MKO melawan kekuatan pemerintah Iran.
Pemerintah Syiah Iran dan pemerintah Sunni Arab Saudi adalah rival lama agama dan politik.
(Uu.G003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016