Kepala UPT Konservasi penyu setempat, Citrha Aditur Bahri di Pariaman, Rabu, mengatakan wisatawan tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Pekanbaru, Medan dan beberapa daerah di Sumbar.
Berdasarkan jumlah tingkat kunjungan dari tiket yang terjual tercatat 5.000 lebih wisatawan yang datang, kata dia.
Ia merinci untuk dewasa tercatat 5.164 dan anak-anak 3.21 yang telah mengunjungi salah satu penangkaran penyu di daerah itu.
Puncak kunjungan di objek wisata edukasi tersebut terjadi pada Kamis hingga Sabtu yang mencapai 2.000 pengunjung. Meskipun demikian dibandingkan tahun sebelumnya terjadi penurunan jumlah wisatawan.
Hal tersebut dinilai karena pada tahun sebelumnya setiap wisatawan yang mengunjungi tidak dikenakan biaya retribusi masuk.
"Memang terjadi penurunan jumlah wisatawan, kami menilai hal tersebut imbas dari penerapan retribusi bagi pengunjung," katanya.
Untuk dewasa dikenakan biaya Rp5.000 dan Rp3.000 bagi anak-anak.
Sementara itu Imaldi salah seorang staf UPT Konservasi penyu mengatakan jika digabungkan dengan pengunjung yang masuk secara tidak resmi diperkirakan mencapai 7.000 lebih pengunjung selama libur lebaran.
"5.000 tersebut data dari retribusi yang habis terjual, belum termasuk pengunjung yang masuk lewat tepi pantai Desa Apar," jelasnya.
Ia mengatakan untuk mendongkrak tingkat kunjungan pihak UPT Konservasi penyu terus mengadakan penambahan fasilitas pengunjung diantaranya papan informasi, dan tenaga pendamping atau gaet wisatawan.
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016