Candi Prambanan menjadi favorit wisatawan

13 Juli 2016 20:28 WIB
Candi Prambanan menjadi favorit wisatawan
Wisata Candi Prambanan Pengunjung mengamati Candi Prambanan saat berwisata di Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Sleman (ANTARA News) - Objek wisata peninggalan sejarah budaya Candi Prambanan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih menjadi pilihan favorit wisatawan selama libur Lebaran 2016.

"Tercatat hingga H+5 Lebaran 2016 wisatawan yang berkunjung ke Candi Prambanan dan Ratu Boko mencapai 118.000 orang," kata Direktur PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edi Setiono, Rabu.

Menurut dia, jumlah tersebut terhitung sejak hari H lebaran hingga H+4 atau Minggu (10/7).

"Rinciannya, wisatawan yang berkunjung ke Candi Prambanan sekitar 108.000 orang sementara yang berkunjung ke Ratu Boku sekitar 10.000 orang. Pengunjung didominsi wisatawan Nusantara (Wisnus)," katanya.

Ia mengatakan pada hari H Lebaran 2016 jumlahnya hanya sekitar 4.100 kunjungan wisatawan. Jumlah tersebut meningkat drastis dan mencapai puncaknya pada H+3 yang mencapai 30.000 orang.

"Sementara jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) masih stabil di angka 350 hingga 400 orang per hari," katanya.

Edi mengatakan, banyak keunggulan wisatawan yang berkunjung ke lokasi candi tersebut. Pasalnya, wisatawan tidak hanya melihat-lihat candi sebagai warisan budaya tetapi juga ikut belajar memahami sejarah bangsa.

"Banyak inspirasi yang muncul, mulai dari mempelajari estetika arsitektur candi yang luar biasa, arkeologi hingga cerita relief. Semua bisa dipelajari wisatawan," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya menetapkan masa ramai libur Lebaran 2016 selama 15 hari, terhitung sejak 3 Juli hingga 17 Juli. Selama masa ramai Lebaran, pihaknya menggandeng masyarakat untuk memberikan sajian hiburan.

"Salah satunya, atraksi seni dan budaya semisal musik keroncong, akustik, cokekan, jathilan, atraksi punokawan, atraksi badut, dan atraksi Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso," katanya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016