Angin puting beliung tersebut terjadi sekitar pukul 05.00-09.00 WIB, kata kepala Desa Telagah Suranta Sitepu di Telagah, Kamis.
"Hampir empat jam kawasan itu dilanda angin puting beliung disertai hujan deras sehingga membuat warga takut keluar rumah dan terus menanti hingga angin kencang tersebut berhenti," katanya.
Selain merusak los pedagang ditaksir sebanyak 22 kios juga beberapa unit rumah serta balai desa mengalami kerusakan pada peristiwa angin puting beliung itu.
"Korban jiwa dalam peristiwa itu tidak ada, sedangkan menyangkut kerugian masih dilakukan pendataan oleh petugas desa bersama warga untuk dapat mengetahui secara pasti berapa banyak yang terkena bencana itu," kata Suranta.
Suranta juga menjelaskan sudah melaporkan peristiwa itu kepada Camat Sei Bingei termasuk kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Langkat di Stabat.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Langkat Irwan Syahri menjelaskan, sudah menerima laporan adanya bencana angin puting beliung itu dan kini petugasnya sudah turun kesana untuk melakukan pendataan.
Ia juga menjelaskan, sebelumnya Kecamatan Kuala juga dilanda angin puting beling di dua desa, yaitu Beruam dan Kelurahan Pekan Kuala. Akibatnya 38 rumah waga dan di Desa Turangi Kecamatan Bahorok 10 rumah warga rusak.
Angin puting beliung juga melanda Desa Namuterasi dan Namu Ukur Utara merusak 12 rumah warga di sana. Selanjutnya Kecamatan Binjai yaitu Desa Tanjung Jati merusak 124 rumah warga dan kini di Desa Telagah Kecamatan Sei Bingei.
(T.KR-IFZ/S023)
Pewarta: Imam Fauzi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016