Jakarta (ANTARA News) - Penyanyi jazz Saira Syaharani Ibrahim atau yang dikenal dengan Syaharani tidak tertarik membuat lirik lagu dengan bahasa pergaulan sehari-hari.... yang kugunakan bahasa baku, aku jarang gunakan bahsa pergaulan karena aku merasa itu bukan cara berpuisiku...
"Mayoritas yang kugunakan bahasa baku, aku jarang gunakan bahsa pergaulan karena aku merasa itu bukan cara berpuisiku," kata Syaharani, yang ditemui di Jakarta, Kamis.
Syaharani mengatakan, setiap orang mempunyai pola dan rasa bahasa tertentu dalam membuat lirik, begitu pula dia.
Dia juga menilai wajar jika lagu-lagu sekarang banyak menggunakan bahasa "kekinian" karena tuntutan industri.
"Karena industri memang begitu membawa tren yang ada masa kini, tetapi kalau indie kayak kami lebih senang membawa bahasa yang menjadi ciri khas kami," kata Syaharani.
Bagi Syaharani membuat musik tidak bisa instan, dia mengaku jarak album satu dengan lainnya setidaknya mumbutuhkan waktu empat tahun.
Hal itu dikarenakan dia dan teman satu bandnya sangat selektif memilih lagu yang akan direkam.
"Jadi nunggu idenya, biasanya ada 30 sampai 40 lagu yang dipilih, kadang-kadang sudah dibuat tapi kami merasa lagunya tidak bagus," kata dia.
Baginya, jazz bukan sekedar musik tetapi buah dari perkembangan budayayang semakin lama kian menguat.
"Jika kita melihat detail dari musik jazz, maka banyak sekali yang mendekati nilai kehidupan," kata dia.
Pewarta: Aubrey Fanani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016