Pemain bass Ungu, Makki, di Makassar, Sabtu, mengatakan absennya Pasha dalam album nanti juga sekaligus sebagai pembuktikan sejauh mana potensi Ungu menghadapi persaingan di blantika musik Indonesia.
"Soal optimisme, kita tentunya begitu optimistis (bisa diterima industri musik Indonesia). Saya kira ini juga sebagai pembuktikan, apalagi Pasha memang tidak bisa diganggu karena fokus dengan tugasnya (wakil walikota Palu)," ujarnya.
Ia menjelaskan, pembuatan album itu sendiri memang sudah menjadi tanggung jawab sebuah band. Itupun yang membuat dirinya tidak ingin berlarut-larut "meratapi" ketidak-hadiran vokalis mereka karena urusan yang berbeda.
Selain itu, pihaknya juga tidak bisa memaksa Pasha untuk kembali memperkuat band Ungu karena sudah menjadi pejabat suatu daerah.
"Jika wakil wali kota yambi jadi penyanyi, tentu repot juga. Apalagi itu bisa menjadi sorotan dan itu kita pahami," katanya.
Meski tidak lagi tampil sebagai vokalis Ungu di album yang segera dirampungkan itu, dirinya mengaku masih ada peluang karya atau ciptaan Pasha di masukkan dalam album tersebut.
Hal itu, kata dia, tentunya tergantung apakah Enda atau Onci bisa menerima lagu itu dan dinilai menarik untuk dinyanyikan.
"Kita asih sering komunikasi dengan Pasha seperti lewat WA. Intinya lagu itu menarik atau tidak, bukan semata penyanyinya namun syair lagu itu sendiri apakah mudah diterima atau sebaliknya," kata dia.
Selain kembali fokus pembuatan album baru bersama personel Ungu, Makki juga saat ini tengah fokus menggarap projek bernama The Brave bersama beberapa musisi papan atas Indonesia seperti Piyu (gitar), Agung Gimbal (drum), Virzha (vokal), Yacko (rap/vokal), dan Devina (DJ).
Dia juga mengaku menikmati kerjasama dengan beberapa musisi ini karena memberikan sesuatu yang berbeda dengan band yang membesarkan namanya yakni Ungu.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016