Medan (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman "mengancam" akan mengurangi alokasi dana anggaran pertanian untuk daerah yang tidak bisa menaikkan produksi bahan pangan.Kalau produksi bahan pangan di daerah turun, maka saya akan menurunkan juga bantuan dana anggaran dan alat mesin pertanian,"
"Kalau produksi bahan pangan di daerah turun, maka saya akan menurunkan juga bantuan dana anggaran dan alat mesin pertanian," ujarnya di Medan, Senin.
Dia mengatakan itu pada acara tanam dan panen padi dan pemberian alat mesin pertanian di Desa Cinta Damai, Percut Sei Tuan Deliserdang, Sumut.
Menurut dia, upaya swasembada dan peningkatan produksi pangan sudah keharusan, mengingat kebutuhan yang meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk.
"Jadi peningkatan produksi pamen memang harus serius dilakukan oleh yang terkait," ucapnya.
Dia mengaku serius melakukan tindakan pengurangan bantuan anggaran ke daerah yang produksinya berkurang.
Amran memberi contoh pengurangan anggaran untuk Sumut di tahun 2016. Pada tahun 2016, anggaran sektor pertanian untuk daerah itu tinggal Rp854 miliar dari tahun 2015 yang masih Rp1,15 triliun.
Penurunan anggaran karena Dinas Pertanian Sumut tidak bisa menaikkan produksi padi dan malah turun dari tahun 2O15.
Pengurangan anggaran tentu disayangkan sehingga harusnya Dinas Pertanian Sumut harus meningkatkan produksi.
Mentan berharap Gubernur Sumut H T Erry Nuradi melakukan hal sama yakni menurunkan anggaran ke pemerintah kabupaten/kota yang tidak bisa mempertahankan dan meningkatkan produksi tanaman pangan.
Dia menjelaskan, pada tahun ini realisasi anggaran pertanian yang sudah diserahkan ke petani sudah mencapai Rp4,3 triliun dari anggaran belanja Kementerian Pertanian yang sebesar Rp27,58 triliun.
"Kementan siap menambah anggaran atau memberi bantuan untuk kepentingan peningkatan produksi di daerah yang serius menjalankannya," tgeasnya.
Gubernur Sumut H T Erry Nuradi menyebutkan, beberapa daerah seperti Deliserdang menjadi daerah produsen padi terbesar.
Di Deliserdang, kata gubernur didukung oleh potensi lahan sawah irigasi seluas 24.010 hektare dan adanya sawah tadah hujan 17.958 hektare.
Erry mengakui, dalam upaya peningkatan produksi tanaman padi dan termasuk jagung dan kedelai itu, Deliserdang juga mendapat bantuan pemerintah pusat.
Bantuan mulai dari pengembangan padi hibrida hingga teknologi dan alat mesin pertanian.
Untuk mencapai itu, pemerintah pusat memberikan dukungan dalam berbagai bentuk diantaranya bantuan benih untuk pengembangan padi hibrida, intensifikasi kedelai, teknologi hingga bantuan alat mesin pertanian.
"Bantuan pemerintah pusat diharapkan bisa semakin mendorong Deliserdang dalam memberi kontribusi besar pada peningkatan produksi tanaman pangan Sumut maupun secara nasional," ujarnya
Bupati Deliserdang Anshari Tambunan mengatakan, pada 2016 produksi padi daerah itu ditargetkan sebesar 502.181 ton gabah kering giling (GKG).
Produksi itu dari hasil panen seluas 78.922 hektare dengan produktivitas 6,36 ton/hektare.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016