Keterangan ini disampaikan Dekan FKIK, Arief Sumantri sebagaimana dikutip dari laman Kemenag, Sabtu, yang menyebutkan bahwa proses seleksi masuk FKIK bagi para penghafal Al Quran 30 juz itu dilakukan secara ketat, dengan lebih dari 2.000 peserta dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia.
"Dari jumlah 2416 hafiz dari pondok pesantren seluruh Indonesia, akhirnya terseleksi 50 santri. Mereka diseleksi di wilayah-wilayah masing-masing," ungkap Arief Sumantri.
Program ini menjadi bagian dari kepedulian UIN Jakarta kepada para santri pondok pesantren. Menurut Arief Sumantri, FKIK merasa perlu terlibat dalam pemberdayaan para santri agar mampu berdiri sejajar dengan para siswa yang datang dari non pesantren.
"Para santri itu jika diberdayakan, mampu berdiri sejajar dengan lulusan non santri. Tentu perlu apresiasi lebih kepada para santri yang hafal Alquran 30 Juz. Mereka memiliki daya ingat yang bagus," katanya.
Ke-50 calon mahasiswa FKIK itu terbagi ke berbagai program studi yang ada di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, yaitu: Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Pendidikan Dokter, dan Ilmu Keperawatan.
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016