Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Antara di lapangan, meninggalnya anak bungsu dari tujuh bersaudara anak pasangan Ardiansyah (40) dan Norhayat (35) dalam perjalanan pulang tepatnya didesa Telang Baru, Kabupaten Barito Timur (Bartim).
"Meninggalnya Nazwa saat dalam perjalanan pulang ke desa Mangkatir, kecamatan Dusun Hilir tepatnya di desa Telang Baru, Bartim," kata kepala Dinas Kesehatan Barsel, drg Daryomo Sukiastono melalui kasi Kesehatan dasar, Kalam Jihad, di Buntok, Minggu.
Menurut dia, pihak RSUD Jaraga Sasameh Buntok telah menahan Nazwa supaya tetap dirawat, namun keluarganya memaksa membawa pulang Nazwa ke kampung halamannya di desa Mangkatir, kecamatan Dusun Hilir.
"Kita bersama dokter spesialis anak sudah memberikan pengertian supaya Nazwa tetap dirawat, namun keluarganya tetap memaksa dan bersedia membuat surat pernyataan menolak untuk dirawat," ungkap ketua Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) Barsel itu.
Padahal lanjut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel sudah memfasilitasi dengan memberikan bantuan, baik yang berasal dari pemerintah desa Mangkatir, kecamatan Dusun Hilir maupun dari pemerintah kabupaten.
"Kita juga telah menggratiskan biaya pengobatan dan perawatan, termasuk biaya makan keluarga yang menunggu di RSUD Jaraga Sasameh Buntok," tambah Kalam Jihad yang saat ini juga menjabat sebagai ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Barsel itu.
Sedangkan administrasi BPJS nya pun lanjut dia, sudah lengkap diurus dan rencananya Nazwa akan dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya pada hari Senin (8/8), akan tetapi pihak keluarganya memaksa membawa pulang Nazwa pada hari Jumat (5/8) lalu.
Pewarta: Bayu Ilmiawan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016