"Cuaca di sana sampai 51 derajat Celcius," kata Marwin Jamal di Batam Kepulauan Riau, Rabu.
Untuk mengantisipasi cuaca panas, calon haji diharapkan menjaga stamina, memperbanyak minum, dan menghindari paparan matahari langsung dan tidak melakukan kegiatan yang tidak perlu.
"Banyak minum walau tidak haus, sesuai dengan apa yang disampaikan petugas kesehatan," kata dia.
Marwin menyatakan tahun ini Kementerian Kesehatan mengeluarkan Peraturan Menteri baru yang memperketat aturan kesehatan jamaah haji.
Calon haji dengan lima penyakit yang ditetapkan diminta untuk tidak melanjutkan ibadah, antara lain jemaah yang sering cuci darah, stroke dan secara psikologis dianggap kurang baik.
Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Batam, Anas Maaruf mengatakan sesuai Permenkes 15/2016, aturan baru tersebut dibuat karena selama ini Indonesia relatif lebih toleran terhadap kesehatan jamaah. Padahal pemerintah Arab Saudi, sangat ketat mengatur kesehatan jamaah.
Sebelum diizinkan berangkat, kata dia, calon jamaah haji harus melewati tiga tahap pemeriksaan kesehatan.
Tahap pertama saat pendaftaran haji di tingkat kabupaten/kota. Kemudian pemeriksaan ulang untuk memastikan kesehatan saat kepastian keberangkatan. Dan terakhir pemeriksaan kesehatan di embarkasi.
"Terdapat 15 dokter dan 30 perawat yang akan mengawal jamaah haji embarkasi Batam. Tiap kloter didampingi satu dokter dan dua perawat," kata Anas.
Embarkasi Batam pada tahun ini memberangkatkan 8.911 calon haji dari empat provinsi, yaitu Kepulauan Riau, Riau, Jambi dan Kalimantan Barat.
Pemberangkatan jamaah dibagi dalam 20 kelompok terbang yang mulai diberangkatkan pada Senin (9/8).
Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016