Riri Riza di Makassar, Jumat, mengatakan ada tiga tahapan penting yang harus menjadi perhatian para pembuat film khususnya para sineas muda agar karya yang dihasilkan tidak dipandang sebelah mata.
"Tahapan pertama itu yakni harus memiliki kesadaran terhadap identitas. Film Indonesia itu harus bisa memberikan gambaran siapa kita," katanya, dalam acara SEAScreen Academy, di Makassar, Jumat.
Selanjutnya tahapan kedua yang harus menjadi fokus perhatian, menurut dia, yakni harus sadar dengan kualitas dan mutu film yang dihasilnya.
Ia menjelaskan, ada ribuan film yang diproduksi setiap tahun diberbagai negara namun hanya sebagian kecil yang isa betu-betul sampai di penonton. Dan di SEAscreen Academy kita memulai tradisi baru dengan menghadikan konsep secara kompetitit.
Adapun tahap ketiga yang juga tidak kalah penting itu yakni fillm itu harus berkelanjutan. Untuk bisa bertahan tentu harus punya potensi ekonomi atau nilai jual. Olehnya itu penting menghadirkan ide-ide atau gagasan yang lebih cemerlang untuk bisa menarik orang untuk mau menyaksikannya di bioskop.
"Saya selama berkarier di industri film memang telah merasakan sendiri pentingnya tahapan itu. Mudah-mudahan dalam para sineas muda bisa memperhatikan ini," katanya.
Sementara itu,SEAscreen Academy edisi keempat sendiri fokus untuk mengembangkan bentuk menjadi feature film development pelatihan sineas dengan pola pendampingan untuk mengembangkan konsep dan skenario film cerita panjang.
Lokakarya pengembangan film cerita SEAscreen Lab merupakan pengembangan dari pelatihan pembuat film muda Indonesia Timur selama yang telah dilaksanakan selama tiga tahun di Makassar.
Saat ini, SEAscreen memasuki tahap pertama lokakarya intensif pada Maret dan kemudian berlanjut pada 9-12 Agustus 2016.
Selnjutnya pada lokakarya tahap II yakni 9-12 Agustus 2016, pihaknya melakukan berbagai kajian terhadap tahapan penulisan lanjutan dan persiapan proposal produksi yang akan dipresentasikan dalam pertemuan akhir tahap III pada Oktober 2016.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016