"Saat ini yang tercatat sudah mencapai 400 pendaki, dan jumlah tersebut akan meningkat hingga pelaksanaan HUT ke-71," kata petugas pos jaga pendakian R10 Aprizal di Kerinci yang dihubungi dari Jambi, Senin.
Para pendaki yang akan melakukan upacara pengibaran bendera merah putih di Gunung Kerinci yang memiliki ketinggian 3.805 meter dari permukaan laut (Mdpl) itu diprediksi akan berdatangan hingga Selasa (16/8).
"Besok mungkin akan berdatangan lebih banyak lagi, kita prediksi jumlahnya bisa mencapai seribuan lebih, mengingat tahun sebelumnya yang mencapai 1.500 pendaki," katanya.
Karena kondisi Gunung Kerinci yang merupakan gunung api aktif tertinggi di Indonesia itu saat ini masih dalam kondisi waspada level II, para pendaki direkomendasikan tidak diperbolehkan mengibarkan bendera di puncak atau biasa disebut "Top Sumatera"
"Saat registrasi di Pos R10 kami menyampaikan kepada para pendaki hanya sampai shelter II (3.056 Mdpl), itu kita lakukan sesuai rekomendasi dari pihak pos pemantauan Gunung Kerinci," kata Aprizal.
Karena antusias para pendaki yang tak terbendung lagi dan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pihaknya akan menempatkan petugas di sejumlah shelter untuk melakukan penjagaan secara bergantian.
"Kami juga akan menempatkan petugas di jalur pendakian yang dibantu kawan-kawan dari komunitas pencinta alam (KPA) di Kerinci," kata dia.
Selain itu, jika kondisi pendaki telah membludak dan shelter tempat mendirikan tenda telah penuh, maka pendaki yang baru datang akan dialihkan ke Danau Gunung Tujuh.
"Sekiranya nanti di jalur pendakian sudah penuh, pendaki kami alihkan ke Danau Gunung Tujuh yang tidak jauh dari Gunung Kerinci," katanya.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016