Peluncuran tersebut merupakan aksi terbaru negara tertutup itu menentang resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB).
Korut menguji peluru kendalinya pada 5.30 pagi (8.30 GMT) dekat kota pesisir, Sinpo. Citra satelit memperlihatkan kapal selam yang akan ditempatkan di pangkalannya, ujar kepala staf gabungan Korsel.
Aksi itu dilakukan dua hari setelah Korsel dan Amerika Serikat memulai latihan militer tahunan di wilayah selatan.
Korea Utara mengecam latihan itu sebagai persiapan penyerangan, hingga dapat mengancam adanya aksi balas dendam.
Negara itu kian tertutup usai menjalani uji nuklir keempatnya pada Januari, diikuti peluncuran roket berdaya-jangkau panjang, Februari.
Alhasil, Korut mendapat sanksi lebih berat dari PBB.
Negara tersebut telah meluncurkan banyak misil berbagai jenis tahun ini, termasuk satu rudalnya yang mendarat dekat perairan Jepang.
Tensi di semenanjung Korea kian meningkat, khususnya setelah wakil duta besar Korut membelot ke Korsel di London belum lama ini. Insiden itu dinilai cukup memalukan bagi rezim Korut pimpinan Kim Jong Un, demikian Reuters melaporkan.
(KR-GNT/M016)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016