"Dia putri asli Bengkulu, menjadi ibu negara mendampingi Presiden Soekarno sebagai istri, dan menjahit bendera pusaka," kata Helmi di Bengkulu, Kamis, seraya mengatakan langkah ini sebagai bentuk penghormatan atas jasa Fatmawati dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.
Selama 297 tahun umur Kota Bengkulu, belum memiliki rumah sakit sendiri, padahal kota ini adalah tempat kelahiran Fatmawati.
"Oleh Karena itu, saya tegaskan untuk didirikan pada 2013, masa tanah kelahiran Ibu Fatmawati tidak memiliki rumah sakit, " kata Helmi.
Saat didirikan, rumah sakit ini menjadi lelucon berbagai pihak karena Kota Bengkulu hanya memiliki dana Rp2 miliar untuk mendirikan rumah sakit.
"Yang penting jalan bagaimana pun caranya harus berdiri, dan bersyukur ternyata akhirnya DPRD Provinsi Bengkulu proaktif membantu karena sebelum jadi wali kota saya pernah di DPRD provinsi," katanya.
Pada 2014, rumah sakit tipe D ini mulai beroperasi dengan memanfaatkan bekas gedung DPRD Kota Bengkulu dan sebagian gedung kantor wali kota.
"Sekarang sudah memiliki gedung baru dan telah menghasilkan PAD yang cukup besar mengingat umur rumah sakit ini karena baru berdiri," ujar dia.
Pewarta: Boyke L.W.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016