60 persen penduduk belum miliki akses perbankan

29 Agustus 2016 22:21 WIB
60 persen penduduk belum miliki akses perbankan
Seorang nasabah mengambil uang menggunakan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Jakarta' (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta (ANTARA News) - Sebuah hasil penelitian mengungkapkan bahwa setidaknya 60 persen penuduk Indonesia masih belum memiliki akses perbankan termasuk mesin anjungan tunjangan mandiri atau ATM yang berarti hanya terdapat 110 ATM untuk satu juta orang Indonesia.

"Sektor perbankan bisa memanfaatkan celah ini untuk menambah pelanggan baru," kata Country Manager Indonesia NCR Corporation Fuad Husni dalam keterangan persnya yang diterima Antara di Jakarta, Senin.

Fuad Husni menyatakan industri perbankan Indonesia dituntut untuk beradaptasi dengan teknologi yang dibutuhkan masyarakat.

"Mayoritas masyarakat kita sudah memakai gadget. Otomatis segala transaksi pun harus sudah berada pada gadget mereka," kata Fuad Husni.

Karena itu, ia menegaskan bahwa perusahaannya yang kini sudah berusia 130 tahun dan bergerak di bidang teknologi pembayaran siap bekerja sama dengan industri perbankan di Tanah Air untuk menjawab semua tantangan di Indonesia.

Jika pada tahun 80-an masyarakat mulai mengenal mesin ATM untuk menarik uang tunai, maka kini tuntutan yang lebih akan inovasi teknologi harus disediakan oleh industri perbankan.

NCR terbukti unggul dalam membuat solusi omni-channel sebagai teknologi industri perbankan. Inovasi yang dikembangkan pun cukup unik. Contohnya untuk mesin ATM, setiap orang mempunyai karakter dan kebutuhan masing-masing saat memakai mesin ATM..

"Ada yang kebanyakan memanfaatkan untuk menarik uang, dan ada pula yang memanfaatkan untuk transfer. Nah, dengan software yang kami kembangkan, nantinya akan membaca kebutunan si pelanggan. Jika si pelanggan lebih sering mengambil uang tunai ketika ia memasukkan kartu ATM, yang dikeluarkan langsung pengambilan uang," kata Fuad Husni.

Selain itu, industri perbankan pun akan dimudahkan dengan diketahuinya berapa kebutuhan uang tunai per mesin ATM.

"Perlu diketahui setiap titik mesin ATM tak sama dalam jumlah penarikan uang tunai. Ada yang tinggi dan ada pula yang rendah. Padahal tinggi rendahnya penarikan uang, industri perbankan tetap sama dalam hal mengeluarkan ongkos produksi. Maka dengan adanya teknologi ini, maka mereka jadi bisa memetakan jumlah uang yang efisien," katanya.

Sementara itu, Regional Marketing NCR Asia Pasific Mathew Heap menyatakan pengaaman pelanggan yang berkesan saat bertransaksi adalah faktor kunci dalam membangun loyalitas pelanggan.

"Institusi yang sukses adalah ketika mereka menempatkan sama pentingnya pengalaman pelanggan dengan pendapatan maupun efisiensi," kata Mathew Heap.

Teknologi perbankan digital NCR saat ini sudah digunakan hampir 14 juta pelanggan di 800 lembaga keuangan, dan solusi branch transformation telah dipakai lebih dari 300 pelanggan di sektor finansial sektor global.

(A011/B012)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016