"Sekarang kalau garmen pasarnya sekitar 6 miliar dollar AS, jadi kalau pasar terbuka dalam 5-10 tahun kita harapkan bisa meningkat double," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis.
Menurut Hartarto, industri tekstil di Indonesia memiliki daya saing yang cukup kuat karena didukung oleh Sumber Daya Manusia yang mumpunix "Dari segi skill karyawan, industri tekstil kita cukup leading. Kalau di tier I, mereka sudah sangat kompetitif," ungkap Airlangga.
Ia mengungkapkan, Kemenperin akan mengembangkan industri tekstil tier II yang tidak hanya berbasis di Jawa Barat dan Jawa Timur, namun juga di Jawa Barat.
Dalam hal ini, Kemenperin akan memberi pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan para SDM dibidang tekstil.
Airlangga menambahkan, kesepakatan perdagangan bebas dengan Eropa masih menjadi pekerjaan rumah Kemenperin yang perlu diwujudkan, mengingat negara tetangga Vietnam sudah membuka kesepakatan dagang dengan Uni Eropa.
"Dengan Indonesia-EU CEPA, akan ada dua yang terbuka, yakni tekstil dan alas kaki," pungkasnya.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016