PPIH siapkan enam klinik satelit di Arafah

8 September 2016 16:56 WIB
PPIH siapkan enam klinik satelit di Arafah
Fasilitas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekkah, Arab Saudi.(ANTARA/Gusti NC Aryani)
Mekkah (ANTARA News) - Tim Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan enam klinik satelit di Padang Arafah untuk melayani jamaah haji yang mengalami gangguan kesehatan selama haji wukuf pada 11 September.

"Sampai Kamis dini hari tadi, Alhamdulillah semua perlengkapan obat-obatan sudah ditaruh di tempat masing-masing," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Muchtaruddin Mansyur di Kantor Daerah Kerja Mekkah, Arab Saudi, Kamis.

Di setiap klinik satelit ada tempat tidur, oksigen konsentrat dan obat-obat pertolongan pertama, terutama untuk penyakit jantung, pernafasan dan percernaan, yang paling sering diderita jamaah.

"Disiapkan juga pertolongan untuk dehidrasi. Juga infus," ujarnya.

Muchtaruddin mengatakan enam klinik satelit itu tersebar di seluruh wilayah maktab jamaah Indonesia.

Untuk mendukung klinik satelit dan mencegah penumpukan pasien di Arafah, tim kesehatan PPIH juga menyediakan klinik di setiap maktab atau pemondokan. Total ada 52 maktab yang menaungi jamaah haji Indonesia.

"Di setiap maktab kita itu menyediakan satu klinik yang nanti akan dikelola oleh kelompok Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)," katanya serta menambahkan klinik maktab punya minimal tiga tempat tidur.

Pembangunan klinik maktab dan satelit di Arafah adalah untuk membuat sistematika rujukan yang jelas sehingga seluruh jamaah dapat terlayani.

"Sebetulnya perbedaan pada tingkatan layanan. Kita harapkan ini sebagai satu kegiatan yang berjenjang dalam bentuk rujukan. Klinik di maktab sebagai klinik pertama untuk mendekatkan ke jamaah untuk penyakit-penyakit yang pertama dikeluhkan oleh jamaah," katanya.

Bila diperlukan, Muchtaruddin mengatakan, jamaah dapat dirujuk ke klinik satelit atau bahkan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah.

"Sehingga tidak tersentralisir dan mempermudah jamaah untuk mendapatkan layanan. Karena kalau misalnya selama ini tersentralisir di KKHI, itu kan jauh jaraknya dari maktab-maktab ke KKHI. Tapi, dari klinik maktab ke klinik satelit itu Insyaallah jamaah tidak harus bersusah payah untuk mencari dan mencapainya," katanya.

Klinik maktab, tambah dia, diperkuat oleh minimal sekitar enam sampai delapan tim. Setiap tim terdiri atas satu dokter dan dua perawat.

Ia menjelaskan pula bahwa klinik satelit dikelola oleh tim kesehatan Mekkah dan Madinah sedangkan tim kesehatan Jeddah mengelola KKHI.

Pada musim haji kali ini, Muassasah --pihak swasta yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk mengurusi haji-- telah memberi akses ke 27 ambulans untuk digunakan selama ibadah dj Arafah. Tujuh ambulans di antaranya digunakan untuk evakuasi jamaah meninggal dunia.

Pewarta: Gusti NC Aryani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016