Terorisme dan radikalisme jadi prioritas BIN

9 September 2016 16:21 WIB
Terorisme dan radikalisme jadi prioritas BIN
Dokumentasi calon kepala Badan Intelijen Negara, Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan (tengah), diberikan ucapan selamat oleh anggota DPR usai rapat paripurna DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2016). DPR menyutujui pencalonan Gunawan menggantikan Sutiyoso. (ANTARA/Hafidz Mubarak A)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan, masalah terorisme dan radikalisme menjadi prioritas dalam tugas Badan Intelijen Negara (BIN) karena saat ini kedua hal tersebut semakin marak terjadi.

"Semua harus jadi prioritas. Kalau kondisi hari ini yang paling banyak adalah soal radikalisme, terorisme, masalah sosial lainnya, juga politik," ujar Kalla, di Jakarta, Jumat.

Hal itu disampaikan terkait pencalonan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan, sebagai calon kepala BIN. Presiden Joko Widodo secara resmi telah mengajukan nama Gunawan kepada DPR dan telah disetujui.

Lebih lanjut Kalla mengatakan, sebagaimana tugas intelijen ialah mencari informasi, menganalisa dan memberi informasi kepada presiden tentang situasi, dan memprediksi apa yang terjadi berdasarkan informasi yang ada.

"Jadi tentu sekarang ini banyak hal apakah itu tentang radikalisme, terorisme, dan hubungan dengan internasional dan keamanan dalam negeri pada umumnya, dan analisa, yang penting analisa tentang situasi keadaan dalam negeri yang akan datang, hubungannya dari dalam ke luar negeri," ujar Wapres.

Direncanakan Gunawan akan dilantik sebagai kepala BIN oleh Jokowi di Istana Negara pada Jumat (9/9) pukul 17.30 WIB.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016