Gunung Kidul (ANTARA News) - Retribusi pendapatan asli daerah (PAD) Sektor Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul mengalami peningkatan hingga 570 persen periode tahun 2010-2015.Para pemandu wisata Gua Pindul yang tidak resmi saja, bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp1 juta per bulan
"Dari pariwisata, retribusi PAD Gunung Kidul naik dari Rp3 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp17 miliar pada tahun 2015. Itu menunjukkan ada signifikansi dinamika ekonomi Kabupaten Gunung Kidul," ujar Wakil Bupati Kabupaten Gunung Kidul Immawan Wahyudi kepada Antara, di Gunung Kidul, Minggu.
Ia menuturkan, angka tersebut tersebar pada beberapa sektor pariwisata yang dimiliki Gunung Kidul. Seperti Gua Pindul, Langgran, dan beberapa objek wisata lainnya.
Dampaknya, kata dia, tercipta lapangan kerja yang cukup signifikan dari pariwisata.
Misalnya, objek wisata Gua Pindul mampu menciptakan sekitar 800 lapangan kerja secara langsung dan 1.000 lapangan kerja tidak langsung.
"Para pemandu wisata Gua Pindul yang tidak resmi saja, bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp1 juta per bulan. Sementara itu, dari usaha homestay yang ada, para pegawainya bisa memperoleh penghasilan Rp50.000-Rp150.000 per malam. Ini kan tanda signifikan dari geliat ekonomi Gunung Kidul," terang dia.
Bahkan, tambah dia, berdasarkan data Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunung Kidul tercatat bahwa para pedagang bakso bakar yang baru di sekitar lokasi wisata yang tersebar di Gunung Kidul, mampu menabung penghasilannya sebesar Rp50.000 per hari.
"Kalau pedagang bakso bakar yang sudah lumayan lama, mampu menabung mencapai Rp150.000 per hari. Artinya, ekonomi Gunung Kidul semakin baik," ujarnya.
Pewarta: RH Napitupulu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016