Jambi (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meneliti 18 lokasi yang akan dijadikan tempat pengembangan budidaya keramba ikan patin jambal sebanyak 2000 unit yang dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi pada 2007.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi, Ir Herman Suherman, mengungkapkan di Jambi, Senin, pihaknya melibatkan LIPI untuk meneliti kelayakan lokasi yang akan dijadikan tempat pengembangan patin jambal tersebut.
Banyak hal yang harus diteliti, terutama tingkat kualitas air sungai agar dalam pengembangan ikan tersebut nantinya dapat berhasil dengan baik.
Ke 18 lokasi yang menjadi sasaran pengembangan patin jambal untuk 2.000 unit keramba, tersebar di Kota Jambi, Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi.
Pengembangan patin jambal yang menjadi program utama Pemerintah Provinsi Jambi selain pengembangan karet rakyat untuk mengentaskan kemiskinan dan menekan angka pengangguran, harus dengan kajian matang.
Tindak lanjut pengembangan patin jambal itu merupakan upaya pencapaian untuk memenuhi permintaan pasar ekspor terutama Amerika Serikat (AS) yang terus meningkat.
Pada Januari 2007 juga telah dilakukan panen dan ekspor perdana 50 ton ikan patin jambal produksi petani budidaya Desa Pematang Jering dan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi dan Desa Kubu Kandang, Kabupaten Batanghari.
Sungai Batanghari terpanjang di Sumatera berpotensi untuk pengembangan budidaya patin jambal sebanyak 60.000 keramba yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota.
Saat ini baru terdapat 850 keramba untuk budidaya patin jambal yang secara bertahap tiap tahun terus dikembangkan, dan untuk 2007 akan dibangun 4.000 keramba, namun baru direalisasikan 2.000 keramba.
Pada 2010 ditargetkan 60.000 unit keramba untuk budidaya patin itu dapat terwujud agar Jambi mampu memproduksi sebanyak 300 ton/hari untuk memenuti permintaan pasar luar negeri, kata Herman Suherman. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007