• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah berkomitmen tingkatkan kenyamanan Arafah dan Mina

Pemerintah berkomitmen tingkatkan kenyamanan Arafah dan Mina

14 September 2016 17:30 WIB
Pemerintah berkomitmen tingkatkan kenyamanan Arafah dan Mina
Jemaah Haji berjalan meninggalkan Arafah saat melaksanakan ibadah haji di luar Kota Mekkah, Jumat (3/10). (REUTERS/Muhammad Hamed)

... mensyukuri terlebih dahulu apa yang sudah kita raih sekarang. Ke depan yang harus dikembangkan adalah bagaimana kita bisa meningkatkan pelayanan di Arafah dan Mina...

Mina, Arab Saudi (ANTARA News) - Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan haji, terutama saat puncak haji di Arafah dan Mina, agar jamaah dapat semakin nyaman beribadah.

"Kita mensyukuri terlebih dahulu apa yang sudah kita raih sekarang. Ke depan yang harus dikembangkan adalah bagaimana kita bisa meningkatkan pelayanan di Arafah dan Mina," kata Menteri Agama, Lukman Saifuddin, di kawasan Jamarat, Mina, seusai lontar jumroh, Rabu.

Ia menilai puncak haji adalah Arafah sehingga kenyamanan di Arafah perlu ditingkatkan, misal dengan penyejuk udara dan tenda yang lebih baik.

"Begitu juga di Mina, problem Mina selalu adalah keterbatasan toilet atau kamar mandi. Pemerintah Indonesia terus mengkomunikasikan hal ini kepada Pemerintah Arab Saudi agar Mina khususnya kamar mandinya bisa di tambah, seperti di Arafah di tingkat," katanya.

Ia berharap toilet dua atau tiga lantai dapat juga dibangun di Mina dalam waktu yang tidak lama.

Pada tahun ini Pemerintah Indonesia meningkatkan layanan di Madinah dan Mekkah dengan memberikan layanan hotel standar bintang tiga, moda transportasi berupa bus baru dan menambah kuantitas layanan katering.

Pada kesempatan itu dia juga mengimbau jemaah untuk tetap mengutamakan keselamatan dalam menyempurnakan ibadah.

Ia meminta para jemaah lanjut usia dan risiko tinggi disertai oleh pendamping dan disiplin dalam mengatur stamina.

"Menjaga kondisi fisik karena di Mina ini sangat diperlukan stamina yang baik. Persediaan tenaga yang banyak. Karena kita harus menempuh perjalanan dari tenda kita masing-masing menuju Jamarat untuk lontar jumrah lalu kembali lagi," katanya. Jarak tempuh Mina ke Jamarat pulang pergi bisa mencapai tujuh kilo meter.

Oleh karena itu, tambah dia, jamaah harus memiliki pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan dengan baik, mengonsumsi minuman secukupnya dan pintar mengatur waktu beristirahat.

Ia juga mengimbau jemaah agar segera kembali ke tenda setelah melakukan ibadah untuk beristirahat.

"Karena seringkali kita tergoda atau tidak sadar lalu banyak memanfaatkan waktu kita untuk hal-hal yang tidak terlalu penting," katanya.

Sebagaimana petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia yang berhaji dan jemaah kelompok terbang awal gelombang pertama, dia mengambil nafar awal.

Ia menyelesaikan seluruh kewajibannya dalam rangkaian puncak ibadah haji Rabu pagi waktu Arab Saudi dengan melontar tiga jumroh.

Menag yang mengenakan jaket petugas dan kain sarung berwarna hitam berangkan dari Mina sekitar pukul 06.15 waktu Arab Saudi bersama ribuan jemaah lain Indonesia.

Suasana yang sangat penuh sesak membuat seluruh jamaah, sebagian dari Asia Tenggara, yang melalui Terowongan Moasiem berjalan sangat perlahan.

Pewarta: Gusti Aryani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016